BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Nurul Sumarheni menyebut perlu ada evaluasi menyeluruh yang harus dilakukan. “Kedepan memang harus ada evaluasi menyeluruh agar kejadian ini tidak terus terulang,” kata Nurul pada Jumat (19/4/2019).
Nurul mengatakan banyak peristiwa dimana petugas Pemilu 2019 ini yang meninggal dikarenakan beban tugas mereka lebih berat dikarenakan Pemilu serentak.
“Saya kira kedepannya perlu ada evaluasi secara menyeluruh, karena tugas KPPS ini sekarang memang jadi sangat berat karena serentak ini. Dimana ada 5 surat suara kan, ngitungnya lama, masyarakat juga ikut bingung karenanya,” jelasnya.
Nurul juga mengungkapkan pihaknya telah menyambangi kedua rumah duka untuk mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga kedua Ketua KPPS tersebut.
“Jajaran KPU, PPS, PPK sudah mengunjungi kedua ketua KPPS itu,” ucapnya.
Nurul mengaku dirinya tidak dapat memberikan dana santunan kepada kedua keluarga yang ditinggalkan dikarenakan tidak adanya dana dan aturan yang mengaturnya.
Bahkan tak hanya KPPS, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Pantia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan, Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) bahkan hingga KPU pun tidak mendapatkan santunan kematian dari kas negara. “Secara resminya tidak ada, tapi masa takziyah tangan kosong sih. Kita kasih walau sedikit ada lah yang dibawa,” ujar Nurul.
Nurul juga menyebut keduanya merupakan pahlawan demokrasi dikarenakan meninggal diduga akibat kelelahan menjalankan tugas.
“Semua yang terlibat dalam proses Pemilu ini sangat berjasa, apalagi Pak Ismantara dan Salahudin ini ujung tombak dari pesta demokrasi kita ini. Mereka telah berkerja keras memastikan proses pemilu berjalan lancar,”paparnya.
Sebelumnya, dua Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bekasi dikabarkan meninggal dunia.
Pertama yakni Ahmad Salahudin (43), Ketua KPPS 81, RT03, RW10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Salahudin meninggal pada Kamis (18/4/2019) pagi, diduga kelelahan dan kurang tidur sehingga ia mengalami kecelakaan saat hendak mengantarkan anaknya ke Pesantren.
Kemudian, Fransiskus Asis Ismantara (53) Ketua KPPS TPS 31, RT 07 RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, dikabarkan meninggal pada Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 04.40 WIB subuh.
Ismantara meninggal terkena serangan jatung diduga akibat kelelahan dan kurang tidur dikarena menjalankan tugas. (*)