Siapapun Boleh Hidup di Indonesia Asal Idiologinya Adalah Pancasila

oleh -127 Dilihat
oleh
Gedung Gorga, Penuh Dengan Kader dan Simpatisan

BEKASI TIMUR, BEKASIPEDIA.com – Pancasila adalah bukan agama tetapi keyakinan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku golongan dan agama semua bersatu dalam harmoni keberagaman. Tidak ada istilah mayoritas dan minoritas,  semua Indonesia.

“Kepada sahabat dan saudara ku warga Batak, yang ada di Jawa Barat saya orang Sunda, saya lahir di tanah Pasundan, Diah Pitaloka adalah nama dari seorang putri dari Padjajaran. Tetapi kami tidak pernah menganggap warga Batak adalah kaum minoritas di tanah Pasundan. Saudara Batak dan semua suku tidak pernah kami larang ke Jawa Barat,” ucap Rieke Diah Pitaloka dalam orasinya di acara Marsada mahita-Jokowi- Ma’ruf NKRI tetap Pancasila di Gedung Gorga 3, Pondok timur, Jatimulya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019) malam.

Indonesia tanpa Sumatra Utara, lanjutnya, bukan Indonesia. Siapun boleh hidup di wilayah Indonesia asal dengan satu syarat yaitu idiologi Pancasila.

Pemilu kali ini dirasanya sangat penting, bukan hanya sekedar Jokowi menang dan terpilih kembali, tetapi untuk mempertahankan idiologi Pancasila.

Reike juga menyoroti perbaikan data sangat penting dan merupakan prioritas agar program – program pemerintah  tidak salah sasaran. Data yang akurat akan memberikan dampak yang positif karena rakyat yang membutuhkan mendapatkan hak nya.

Misalkan saja, tidak semua orang mendapat Kartu Indonesia Sehat dan Pintar karena persoalan data adalah hal yang penting.

“Begitu terpilih kembali untuk kedua kali Jokowi, kami mendorong diperbaiki data, 250 juta jiwa. Harus jelas orangnya, alamat dan kondisinya. Di atas semua program ini ada hal yang penting yaitu Pemilu tahun ini adalah pertarungan seluruh bangsa Indonesia untuk mempertahankan NKRI tetap Pancasila,” tegasnya.

Kehadiran Jokowi dalam bentuk hologram, disambut riuh oleh para kader dan simpatisan.

Jokowi mengatakan dalam orasinya kalau tidak tega jika mendengar rakyat memerlukan bantuan tetapi  tidak segera dibantu. Dahulu untuk mendapatkan bantuan orang harus antri berjam-jam bahkan ada yang sampai pingsan digotong.

Padahal menurutnya bantuan itu  adalah haknya yaitu bagi saudara yang  kurang mampu.

“Oleh karena itu lima tahun yang lalu setelah saya menerima amanat  menjadi Presiden. Saya berusaha untuk menolong rakyat lewat program kartu. Ada  Kartu Keluarga Sejahtera, Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat. Lewat kartu itu hak mereka langsung didapatkan.  Tidak pakai antri lagi. Tidak kepanasan dan kehujanan,” kata Jokowi lewat pesan hologramnya.

Bahkan katanya lagi saat ini pemerintah telah membuat tiga kartu lagi yaitu, Kartu Pra Kerja, Kartu Kuliah, dan Semako Murah.

Acara ini juga dimeriahkan oleh Artis Silangit, PARBI (Persatuan Artis Batak Indonesia), Rita butar-butar dan Anggota Legislatif Syukur Nababan serta para Caleg PDI Perjuangan Dapil Bekasi. (*)

Rieke Diah Pitaloka sat menyampaikan orasinya bahkan ada yang meminta selfie. (foto: david pasaribu)