BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – KPU Kota Bekasi melantik 7.131 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pilkada Kota Bekasi dan Pilkada Jawa Barat.
Usai dilantik para Pantarlih langsung mendapat Bimbingan Teknis (BImtek) tentang penelitian dan pencocokan (Coklit) data pemilih.
Anggota KPU Kota Bekasi, Afif Fauzi mengatakan, pelantikan dan Bimtek digelar serentak di 56 kelurahan se-Kota Bekasi. Hanya saja waktunya saja yang berbeda antara kelurahan satu dan kelurahan lainnya.
“Kita lakukan pelantikan dan Bimtek serentak di 56 kelurahan. Memang waktunya menyesuaikan ada yang pagi, siang atau bahkan malam tergantung Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahan masing-masing,” kata Afif, saat ditemui dalam pelantikkan dan Bimtek Pantarlih di Gedung PGRI Bekasi Selatan, Senin (24/6/2024).
Selanjutnya, para Pantarlih akan bertugas melakukan pencoklitan di 3.671 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Masing-masing TPS akan ada satu atau dua orang Pantarlih yang bekerja tergantung banyaknya pemilih di TPS tersebut.
Untuk TPS dengan jumlah pemilih di bawah 400 maka akan ada satu petugas Pantarlih yang bekerja.
Sedangkan untuk TPS dengan jumlah pemilih di atas 400 akan ada dua orang Pantarlih melakukan Pencoklitan.
“Kita terjunkan Pantarlih untuk melakukan pencoklitan di 3.671 TPS. Jumlah petugasnya berbeda-beda tergantung banyak tidaknya pemilih di TPS tersebut,” kata dia.
Untuk Pencoklitan sendiri akan ada dua metode yang dijalankan Pantarlih di lapangan. Yaitu metode Elektronik Coklit (E-Coklit) dan metode manual.
KPU sendiri akan berupaya mensosialisasikan kegiatan Pencoklitan kepada masyarakat Kota Bekasi.
Sehingga masyarakat tahu bahwa akan ada kegiatan pencoklitan dari tanggal 24 Juni hingga 25 Juli 2025 mendatang.
“Sosialisasi akan kita gencarkan entah lewat media sosial atau radio kepada masyarakat. Kepada teman-teman Pantarlih kami minta untuk meluangkan betul waktunya, bekerja sesuai ketentuan dan tetap profesional,” kata dia.
Ia juga mewanti-wanti dalam menjalankan tugas petugas Pantarlih benar-benar harus datang ke rumah warga.
Serta berkoodinasi dengan RT atau RW setempat agar bisa mendapatkan solusi ketika menjumpai kendala lapangan.
“Pencoklitan itu penting agar data yang ada benar-benar dimutakhirkan. Sehingga data yang ada benar-benar data riil,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. (ist/bp)