Demonstran yang Tuding Wartawan “Kongkalikong” Datangi Kantor PWI dan Minta Maaf ke Insan Pers

oleh -920 Dilihat
oleh
Perwakilan Forum Komunikasi Intelektual Muda (FORKIM), Mulyadi Dermawan dan salah satu orator, Willy Sadli yang menuding wartawan tidak netral saat aksi demonstrasi yang mereka lakukan di kantor Pemerintah Kota Bekasi, pada Kamis (21/9/2023) kemarin akhirnya meminta maaf ke pada insan pers dengan mendatangi Kantor Sekretariat PWI Bekasi Raya. (ist)

BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Perwakilan Forum Komunikasi Intelektual Muda (FORKIM), Mulyadi Dermawan dan salah satu orator, Willy Sadli yang menuding wartawan tidak netral saat aksi demonstrasi yang mereka lakukan di kantor Pemerintah Kota Bekasi, pada Kamis (21/9/2023) kemarin akhirnya meminta maaf ke pada insan pers.

Permintaan maaf itu dilakukan di Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya. Mereka mendatangi PWI Bekasi Raya pada Jumat (22/9/2023) sore.

“Saya Willy Sadli datang ke Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi untuk bertanggungjawan atas statement saya yang sudah menuding bahwa wartawan bisa dibeli dan ‘kongkalikong,” ucapnya.

Willy Sadli berkilah, bahwa apa yang diucapkannya saat orasi di depan kantor Pemerintah Kota Bekasi merupakan spontanitas untuk memberikan semangat kepada aksi massa.

Namun dirinya tidak bisa menyebutkan siapa wartawan yang telah ‘kongkalikong’ dan tidak netral.

“Saya memohon maaf, di situ salah saya mengucapkan nya. Itu bentuk spontan saya saat orasi, karena tujuan saya untuk membangkitkan semangat massa aksi,” katanya berkilah.

Begitu juga dengan Mulyadi Dermawan dari Forum Komunikasi Intelektual Muda (Forkim), yang juga bertindak sebagai koordinator aksi demo pun ikut meminta maaf atas insiden tak terduga tersebut.

“Saya perwakilan dari Forum Komunikasi Intelektual Muda (Forkim) meminta maaf atas insiden yang telah dilontarkan orator saat aksi demonstrasi dengan menuding wartawan tidak netral,” ungkapnya.

Setelah koordinaor dan orator menyampaikan permohonan maaf, selanjutnya Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Melody Sinaga menjelaskan bahwa pihaknya setelah mendapat informasi tersebut langsung mengambil sikap, dan menunggu itikad baik untuk melakukan klarifikasi dari orator dan koordinator dari demonstran tersebut.

“Kami memang sengaja menunggu itikad baik dari mereka (massa aksi-red) untuk menyatakan permohonan maaf, khusus nya wartawan yang ada di Bekasi,” ungkapnya.

Selanjutnya, Melody pun berpesan kepada massa aksi, agar kedepan lebih fokus terhadap aspirasi yang mereka bawa dalam aksi demonstrasi. Dan kedepan agar lebih memperhatikan kalimat yang diucapkan saat orasi, tidak usah melebar ke lain-lain.

“Kawan-kawan masaa aksi harus sadar bahwa statement saat orasi dengan menyebutkan wartawan seolah-olah bisa dibeli, sangat mengusik perasaan kami (wartawan-red). Saya atas nama Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi berterimakasih bahwa kalian sudah menyadari kesalahan yang dilakukan. Kami berpesan kepada massa aksi untuk tetap fokus kepada tuntutan aksi yang mereka bawa,” katanya kepada orator dan koodinator aksi yang mendatangi Sekretarian PWI Bekasi.

Dia menambahkan, wartawan itu tidak ada keharusan untuk meliput demo yang mereka lakukan. Jika memang menarik, pasti akan diliput. “Ini menjadi pelajaran ke depan. Jangan sampai terulang lagi,” tandasnya sembari bersalaman. (pede)