Berakhir Ricuh, Empat Pendemo di Depan Kantor BPN Bekasi Diamankan

oleh -361 Dilihat
oleh
Massa korban penggusuran Pekayon-Jatiasih menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bekasi, di Jalan Chairil Anawar, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. (ist)

BEKASI TIMUR, BEKASIPEDIA.com – Demo yang berlangsung di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bekasi berakhir ricuh. Massa dan aparat polisi sempat terlibat aksi dorong.

Massa tergabung dalam Forum Korban Penggusuran Bekasi (FKPB) Pekayon-Jakasetia mendesak BPN untuk mengeluarkan surat pemblokiran atas penerbitan sertifikat terhadap lahan gusuran di Pekayon-Jakasetia.

“Kita hanya menuntut surat pernyataan dari BPN untuk pemblokiran dari permohonan, siapapun terhadap lahan yang kami tempatin,” ujar Korlap aksi demo, Sonang Harahap di lokasi, Rabu (11/9/2019) malam.

Sejumlah rumah warga di Jakasetia-Pekayon, tepatnya di Kampung Poncol Bulak (Jakasetia) dan sisi selatan Kompleks Perumahan Peninsula, digusur pada Oktober 2016 lalu. Sejumlah korban gusuran disebut-sebut masih bertahan dan tinggal di atas puing-puing lahan bekas gusuran.

Warga korban gusuran sempat membuat posko untuk tinggal sementara. Namun, posko itu, sebut Sonang, digusur pula oleh aparat. “Tadinya kita tinggal di posko. Posko itu sendiri tanggal 2 September sudah digusur paksa,” ujar Sonang.

Sonang menyebut warga korban gusuran sama sekali tidak mendapatkan kompensasi. Sonang juga berdalih pemerintah sama sekali tidak ada sosialisasi soal penggusuran.

“Penggusuran ini tidak pernah sosialisasi, makanya kita bertahan. Kalau pemerintah melakukan sosialisasi dan negosiasi dengan masyarakat, ya tidak akan begini,” ujar Sonang.

Pantauan detikcom, puluhan peserta aksi masih bertahan di depan kantor BPN Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi, hingga pukul 19.00 WIB malam. Polisi kemudian meminta para pendemo untuk membubarkan diri. (*)