BEKASI, bekasipedia.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan Pusat Arsip Kemendikbud di Ciketing, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Saya nggak mengira luasnya (sekitar) 4 hektare, ini sangat berlebih, kemungkinan dibangun unit lain. Kalau bisa 10 lantai supaya nggak banyak makan tanah. Ini luar biasa dan mohon dukungannya. Arsip ini penting, terutama dalam perawatan, pasti banyak bakteri jamur dan hama-hama yang jadi persoalan dalam hal kearsipan,” ujar Muhadjir di Pusat Arsip Kemendikbud, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pengarsipan dokumen disebut Muhadjir belum maksimal. Karena itu, dibutuhkan teknologi mikrofilm untuk membantu merapikan arsip, termasuk agar mudah diakses.
“Sepanjang yang saya tahu kita belum memiliki kepedulian yang sangat tinggi (terhadap arsip), tidak ditangani dengan baik. Teknologi sekarang membantu penanganan arsip yang lebih efisien dan cepat untuk diakses,” ujar Muhadjir.
Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan bangunan Pusat Arsip Kemendikbud mulanya berfungsi sebagai gudang buku. Masih terdapat di sejumlah sisa buku.
“Dulu gudang Ciketing, menampung proyek-proyek besar, proyek-proyek buku terpadu. Nanti masih ada sisa-sisa buku (dalam gedung). Ini memang awalnya gudang,” ujar Didik.
Dalam gedung Pusat Arsip Kemendikbud, terdapat sejumlah ruangan, di antaranya ruang penyimpanan, ruang kerja, ruang pelayanan, dan ruang pemusnahan arsip.
Terdapat 5 gedung di atas 4,5 hektare, 2 bangunan untuk ruang penyimpanan arsip, sedangkan sisanya masih belum berfungsi.
Setelah memberi sambutan, Muhadjir mengecek ruangan penyimpanan pusat arsip Kemendikud. Ia sempat membuka beberapa rak dan mengecek arsip-arsip yang tersimpan.
Dalam ruangan arsip Kemendikbud, terdapat ratusan rak arsip. Rak arsip tersebut dapat dibuka dengan cara digeser ke samping.
Arsip-arsip tersebut diletakkan di kardus berwarna cokelat dan dibungkus dengan map berwarna biru. Dalam kardus tersebut, terdapat data-data arsip, semisal nomor boks, unit kerja, kode, tahun, dan retensi. (*)