BEKASIPEDIA| RAWALUMBU – Yayasan Bahtra Pendidikan Islam Nurul Iman yang terletak di kawasan Perum Taman Narogong Indah, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, memohon bantuan dari Pemerintah Kota Bekasi, untuk merenovasi bangunan rumah Tahfidz Quran, yang telah vakum selama dua tahun akibat kerusakan parah pada infrastruktur bangunan.
Sekolah yang telah berdiri sejak 35 tahun lalu itu, terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar sejak awal 2023, karena kondisi langit-langit dan sarana prasarana yang membahayakan keselamatan siswa.
“Kami sangat berharap Wali Kota Bekasi bisa mengulurkan bantuan untuk pembangunan kembali sekolah Tahfidz Quran ini. Sudah dua tahun kami tidak bisa beroperasi, akibat kerusakan parah pada langit-langit dan berbagai fasilitas pendukung yang sudah tidak layak,” ujar Pendiri Yayasan, Darmi Syarif saat ditemui di lokasi, pada Selasa (6/5/2025) kemarin.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, bangunan sekolah tersebut memang tampak tidak terawat. Terpantau beberapa bagian plafon terlihat runtuh, dinding mengelupas, dan beberapa ruangan tidak bisa digunakan karena kondisinya yang membahayakan.
Darmi menjelaskan, Yayasan Bahtra Pendidikan Islam Nurul Iman memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan di Bekasi. Bermula sebagai Taman Kanak-kanak (TK) dari 1990 hingga 2010, kemudian menjadi tempat bernaung SMK Farmasi Bekasi 01, hingga akhirnya bertransformasi menjadi rumah Tahfidz Quran sejak tahun 2017.
“Sejarah kami cukup panjang dalam mendidik generasi Bekasi. Dari TK, lalu menjadi tumpangan SMK Farmasi, sampai akhirnya kami fokus pada pendidikan Al-Quran dengan mendirikan rumah Tahfidz. Namun sayang, kondisi bangunan yang sudah tua membuat kami harus berhenti beroperasi,” tuturnya sedih.
Menurut Darmi, sebelum vakum, rumah Tahfidz Quran ini memiliki puluhan santri yang belajar menghafal Al-Quran. Dengan adanya kerusakan bangunan, para santri terpaksa pindah ke tempat lain untuk melanjutkan pendidikan mereka.
“Kami kehilangan banyak santri berbakat yang sudah mulai menghafal Al-Quran dengan baik. Mereka terpaksa pindah ke tempat lain, karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan lagi untuk kegiatan belajar. Ini sangat disayangkan mengingat minimnya fasilitas pendidikan Tahfidz yang berkualitas di kawasan ini,” ungkapnya.
Pihak yayasan mengaku juga telah berupaya mencari bantuan dari berbagai pihak terkait, namun belum mendapatkan respons positif. Kini, harapan mereka tertuju pada pemerintah kota, khususnya Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
“Sebagai lembaga pendidikan yang sudah mengabdi selama 35 tahun untuk masyarakat Bekasi, kami berharap pemerintah kota memiliki perhatian terhadap keberlangsungan pendidikan keagamaan di daerah ini. Apalagi rumah Tahfidz ini sangat dibutuhkan masyarakat sekitar yang mayoritas muslim,” jelasnya.
Darmi menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan proposal permohonan bantuan yang akan disampaikan kepada Wali Kota Bekasi dalam waktu dekat.
“Kami sudah menyusun proposal lengkap beserta rincian kebutuhan renovasi. Semoga dengan bantuan pemerintah kota, rumah Tahfidz Quran ini bisa kembali beroperasi dan melayani masyarakat seperti dulu. Pembangunan fisik bangunan ini juga sejalan dengan pembangunan moral generasi muda Bekasi,” pungkasnya.
Keberadaan rumah Tahfidz Quran menjadi penting, di tengah kebutuhan masyarakat Bekasi akan pendidikan karakter berbasis agama. Dengan dukungan pemerintah kota, harapan untuk menghidupkan kembali lembaga pendidikan yang telah mengabdi selama 35 tahun ini bisa terwujud. (rls/pede)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.