BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Daging sapi Australia selama ini dikenal akan kualitasnya yang kaya akan berbagai kandungan nutrisi, aman dan nikmat. Wow!
Maka dari itu, Meat and Livestock Australia (MLA) akan menggelar event yang rencananya akan berlangsung di tanggal 20-27 Juni 2021 di Indonesia, dan diteruskan di beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Seperti dilansir dari beritasatu.com pada Selasa (22/6/2021) menyebutkan, kegiatan dalam event yang bertajuk “The Great Steak Escape” ini, para koki profesional dari berbagai hotel dan restoran akan dilibatkan untuk memberikan pengalaman menikmati daging sapi Australia di setiap outlet mereka masing-masing.
Chief Representative MLA Indonesia, Valeska mengatakan, pertumbuhan konsumsi daging sapi Australia di Tanah Air mencapai 5 persen per tahun. Pada 2020, impor daging sapi Australia mencapai US$ 400 juta.
“Dari total daging sapi di Indonesia, sebanyak 20 persennya adalah daging sapi asal Australia. Artinya, konsumen Indonesia sangat menerima dengan baik kehadiran daging sapi Australia. Selain rasa, daging sapi Australia terbukti mengandung nutrisi dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Valeska dalam konferensi pers secara virtual, baru-baru ini.
Business Development Manager MLA, Christian Haryanto mengatakan, masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal kehalal-an daging sapi Australia. “Aman, karena daging sapi Australia selalu dilengkapi dengan sertifikasi halal dari MUI. Proses penyembelihannya sesuai dengan syariah Islam. Jadi, tidak perlu diragukan lagi masalah ini,” ucap Christian.
Pakar gizi, Emilia Achmadi menyebut daging sapi bisa memperkuat daya tahan tubuh alias imun. Hal ini karena, daging merah sapi Australia, banyak mengandung zat besi dan zinc, yang sangat diperlukan tubuh manusia sebagai pembentuk anti body.
“Apalagi berbicara pandemi sekarang kan, banyak kandungan nutrisi di dalam daging merah. Makanya tiap minggu, perlu konsumsi daging sapi Australia sekitar 400-500 gram. Daging sapi Australia ini enak untuk dibuat rawon, semur atau soto. Saya sudah coba,” seru Emilia.
Namun yang pasti dia juga mengingatkan beberapa hal perlu diperhatikan. Seperti halnya berapa banyak yang harus dikonsumsi dan cara memasak yang tepat. “Daging merah itu enggak masalah dikonsumsi dua kali seminggu yang penting 400 gram untuk seminggu. Dan harus seimbang juga dengan tambahan sayur,” katanya. (rus/bsc)
