TAMBUN SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Vihara Darma Sakti, Kampung Rawa Kalong, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tetap menggelar sembahyang untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2572, Kamis (10/2/2021) malam hingga pada Jumat (12/11/2021).
Namun, dalam pelaksanaannya harus menerapankan protokol kesehatan yang ketat dan jumlah umat yang dibatasi.
Ketua Viraha Darma Sakti Rawa Kalong, Lalan Maryanah, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksaan ritual persembahyangan pada saat Imlek hari ini.
Tempat cuci tangan, baik wastafel maupun hand sanitizer juga telah disiapkan. Selain itu, ada petugas yang berjaga di pintu masuk untuk melakukan pengecekan suhu tubuh, mengarahkan umat cuci tangan serta wajib memakai masker saat hendak masuk Vihara. “Di dalam juga kursinya kami buat berjarak, kami batasi juga untuk pelaksaan sembahyang,” kata Lalan, pada Jumat (12/2/2021).
Lalan mengungkapkan jumlah umat di Vihara ini ada sebanyak 160. Akan tetapi, karena pandemi corona umat dibatasi tidak semua diperbolehkan datang sembahyang pada waktu bersamaan.
“Karena pandemi corona, kita batasi ritual persembahyangan paling hanya 25 persen. Itupun juga saya tidak informasikan ke seluruh umat. Paling hanya umat sekitar Vihara saja dan pengurus yang lakukan ibadah,” jelasnya.
Selain itu juga, banyak kegiatan di Darma Sakti Rawa Kalong ditiadakan. Seperti berkumpul hingga tukar kado pada malam tahun baru Imlek itu.
Sebab, selepas ritual sembahyang semua diminta langsung meninggalkan Vihara untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.
“Ya kalaupun ada terbatas saja, paling 10-15 orang itu hanya pengurus sama umat sekitar vihara. Tidak seperti tahun lalu seluruh umat ramai acara sambil menunggul pergantian tahun imlek,” imbuhnya.
Ia menambahkan selama pandemi corona ini, pihaknya mematuhi aturan pemerintah terkiat pembatasan rumah ibadah. Setiap minggu, jumlah umat yang datang untuk ibadah dibatas hingga 50 persen lebih.
Bahkan dalam waktu dua bulan terakhir ini, vihara ditutup karena kondisi pandemi corona di lingkungan vihara memprihatikan.
“Dari awal kita batasi 50 persen, sampai dua bulan terakhir ini cuman pengurus saja yang sembahyang minggu,” tuturnya.
Ia berharap di tahun kerbau tembaga ini agar pandemi corona segera berakhir. Soalnya, ada corona membuat segala aktivitas dibatasi serta membuat khawatir masyarakat.
“Harapan utama ya agar corona ini hilang, di Bekasi, Indonesia maupun dunia. Agar kembali normal,” paparnya. (robin)