BURANGKENG, bekasipedia.com – Hingga saat ini TPA Burangkeng masih belum dibuka oleh warga desa Burangkeng. Hal ini mengakibatkan menumpuknya sampah di sebagian wilayah kabupaten Bekasi. Pemerintah dalam hal ini Pemkab Bekasi belum menemukan kata sepakat dengan masyarakat setempat sehingga polemik TPA ini belum juga usai.
Seperti diketahui sebelumnya, warga Desa Burangkeng menuntut Pemkab Bekasi memberikan kompensasi berupa uang sebagaimana yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada warga Bantargebang, Kota Bekasi.
Mereka beranggapan selama hampir 23 tahun TPA Burangkeng berdiri warga Desa Burangkeng tidak pernah menerima kompensasi apa pun dari Pemda.
Warga Desa Burangkeng pernah mengadakan pertemuan antara Pemkab Bekasi dengan Tim 17 tetapi warga Burangkeng tidak puas dengan hasil tersebut (baca : https://bekasipedia.com/2019/03/08/ratusan-warga-tutup-paksa-tpa-burangkeng/ ).
Menanggapi hal ini Pemkab Bekasi dalam hal ini Asisten Daerah (Asda) III Kabupaten Bekasi, Suhup mengatakan, akan memberikan opsi. Opsi tersebut ialah pemberian anggaran melalui dana desa dari Pemkab Bekasi. Jadi anggaran akan dimasukkan ke kas Desa Burangkeng untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Burangkeng.
Saat disinggung mengenai besaran dana desa yang akan dikucurkan, Suhup menuturkan pihaknya belum bisa menyebutkan sebab masih menunggu keputusan pihak Pemerintah Desa Burangkeng apakah setuju atau tidak dengan opsi dengan opsi ini.
“Kita sangat berharap mereka segera membuka TPA, kita si bisa saja membukanya dengan paksa. Tapi kita ingin jangan ada benturan dengan warga,” imbuhnya, (*)
