BEKASIPEDIA.com, JAKARTA – Kasus lima orang sekeluarga keracunan di Bekasi, masih menjadi misteri. Tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya kini turun tangan membantu mengusut peristiwa tersebut.
“Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sejak awal mem-backup penanganan kasus satu keluarga keracunan di Bekasi,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi pada Senin (16/1/2023).
Polda Metro Jaya menggandeng sejumlah ahli untuk menyelidiki kasus sekeluarga keracunan di Bekasi. Polisi dan tim ahli juga melakukan olah TKP ulang di rumah sekeluarga keracunan.
“Hari ini, Kami juga bersama sama dengan team kedokteran forensik dan laboratorium forensik melaksanakan olah TKP ulang dan mengambil beberapa sampel untuk diteliti kembali untuk mempertajam penyelidikan,” jelasnya.
Seperti diketahui sekeluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi, terdiri atas ibu berinisial AM serta 2 anaknya, RA dan MR, diduga tewas keracunan. Sementara dua korban lainnya selamat.
S (13), anak bungsu dari Didin (41), warga Kecamatan Mande, Cianjur, berhasil selamat dari maut gegara ditinggal sendiri dikontrakan oleh AM dan ayah tirinya.
Polisi masih mendalami kasus keracunan sekeluarga di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Polisi telah memeriksa mantan suami korban untuk mengusut kasus tersebut.
“Untuk saksi-saksi kan sudah, ya, sudah keterangan, tetangganya dan juga mantan suaminya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023).
Trunoyudo mengatakan pihaknya masih menunggu keterangan MDS (34), yaitu salah satu korban yang masih dirawat di rumah sakit. Dia mengatakan MDS masih menjalani perawatan di ruang ICU.
“Terhadap hal ini, kita minta bersabar, penyidik masih melakukan proses penyidikan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, terutama adalah saksi yang kita tunggu saksi yang dewasa dan satu lagi yang di ICU, yang bisa menjelaskan apa yang terjadi pada saat terakhir sebelum terjadi peristiwa tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Trunoyudo mengatakan hasil uji laboratorium sampel makanan korban juga belum keluar.
Dia mengatakan pencarian terhadap suami baru korban juga masih terus dilakukan.
“Proses laboratorium ini masih berjalan forensiknya, jadi kita masih butuh waktu untuk mendapatkan hasil daripada laboratorium, yang diambil kan sampel-sampelnya jelas, sudah disampaikan, termasuk apa yang dimakan terakhir, dan makanan apa yang ada di rumah serta minuman, kemudian juga yang ada pada lambungnya, ini kan butuh waktu,” ujar Trunoyudo.
“Untuk suaminya, kita tetep masih mendalami untuk mencari, kita masih mencari ini, semoga ini juga menjadi suatu keterangan yang menjadi kunci terhadap peristiwa tersebut. Jadi sabar, penyidik masih mencari juga,” imbuhnya.
Sebelumnya, peristiwa sekeluarga diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, menewaskan ibu dan 2 anaknya. Polisi saat ini mencari keberadaan suami korban. (dtc/pede)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=7P1L-wTChas[/embedyt]