Disnaker: 3.507 Pencari Kerja Mengadu Nasib di Kota Bekasi

oleh -1342 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Jumlah pencari kerja (pencaker) alias pengangguran di Kota Bekasi dalam tiga bulan ini jumlahnya terus meningkat. Capaiannya hingga ribuan orang. Pertumbuhan orang yang belum memiliki pekerjaan itu paling banyak berasal perpindahan penduduk dari luar kota terutama usai Lebaran lalu.

”Warga luar kota banyak yang datang ke Kota Bekasi usai Lebaran untuk mencari pekerjaan,” terang Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi Sudirman.

Dia menambahkan, jumlah pencaker seusia data pembuat kartu kuning mencapai 3.507 orang.

Mayoritas pencaker, kata dia juga, berasal dari warga pendatang, ditambah dengan banyaknya siswa SMK/SMA yang baru lulus tahun ajaran 2018 mencari pekerjaan. ”Para pencari kerja itu setiap hari memadati loket pembuatan kartu kuning,” paparnya.

Sudirman juga memaparkan, 3.507 pencaker itu bergelombang membuat kartu kuning. Dia merinci, pada Maret terdapat 954 orang pembuat kartu kuning, lalu selama April ada 728 warga pembuat kartu kuning. Sedangkan selama Mei melonjak, ada 1.825 orang.

Kemungkinan, kata Sudirman juga, akan terus terjadi peningkatan pencari kerja. ”Karena tahun ini, jumlah siswa SMK/SMA juga baru lulus. Jadi pengangguran akan bertambah,” jelasnya lagi.

Sudirman mengakui, untuk mengatasi lonjakan pencaker ada beberapa cara yang dilakukan.

Salah satunya membuka program magang. Tujuannya mengasah keterampilan para pencari kerja. “Tentunya dengan keterampilan yang dimiliki, maka perusahaan bakal mau menerima,” katanya. Menurut dia lagi, kesempatan bekerja pencaker di Kota Bekasi cukup besar.

Lantaran, jumlah perusahaan di Kota Bekasi yang siap menampung para pekerja jumlahnya mencapai 1.504 perusahaan. ”Perusahaan itu, mulai skala kecil hingga perusahaan besar,” lanjutnya. Apalagi, kata Sudirman juga, pekerja ingin bekerja di Kota Bekasi karena UMK yang tinggi mencapai Rp4,2 juta/bulan.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, gedung Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) yang ada saat ini kurang representatif untuk mengakomodir kebutuhan para pencari kerja dalam meningkatkan ketrampilannya. Apalagi BBPLK ini, kata dia juga, menampung pencaker dari berbagai daerah untuk mengasah keterampilan.

Rahmat menjelaskan, pemerintah daerah akan membantu membangun fasilitas pelatihan pekerja tersebut. Sementara untuk panduan teknis pelatihan disesuaikan dengan standardisasi BPPLK. ”Sudah kita sampaikan, apabila perusahaan mencari tenaga kerja diutamakan warga Kota Bekasi,” tandasnya.(*)