Dalam Sepekan, Konsumsi Gas di Bekasi Meningkat

oleh -1010 Dilihat
oleh
Ilustrasi Gas Melon. (ist)

CIKARANG PUSAT, BEKASIPEDIA.com – Konsumsi gas LPG di Bekasi memasuki fase tertinggi pada momentum Ramadhan dan Idulfitri tahun ini. Berbeda dengan daerah lainnya, kenaikan kebutuhan gas di Bekasi justru terjadi lebih awal. Lalu menurun jelang lebaran.

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bekasi mencatat, kenaikan permintaan gas LPG telah mencapai 19.000 tabung per hari. Kenaikan tersebut telah terjadi sebelum memasuki bulan puasa dan kembali naik pekan ini.

“Untuk di Bekasi sebenarnya ini periode tinggi konsumsi. Karena justru kalau seminggu menjelang lebaran pasti turun. Jadi konsumsi tertinggi selama puasa ini itu sejak jelang puasa sama di pertengahan puasa hingga H-5 lebaran. Setelah itu justru turun,” kata Senior Sales Executive LPG III Wilayah Bekasi Deny Hamdani, usai menggelar pembagian 1.000 paket takjil di Taman Sehati Komplek Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (25/5/2019). Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Hiswana Migas Bekasi dengan Pertamina Wilayah III.

Deny menyatakan, normalnya kebutuhan gas LPG di Kota dan Kabupaten Bekasi mencapai 190.000 tabung per hari. Jumlah tersebut dipasok dari 94 agen yang menjadi anggota Hiswana Bekasi. Namun, sejak menjelang puasa dan mulai pekan ini, jumlah kebutuhan meningkat dengan kenaikan 19.000-20.000 per hari.

Uniknya di Bekasi, peningkatan itu justru berangsur turun tatkala mendekati lebaran. Soalnya, banyak warga yang telah pulang kampung. Kebutuhan kemudian meningkat kembali sepekan setelah lebaran, ketika mereka yang mudik telah kembali.

“Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, peningkatan itu terjadi bukan menjelang lebaran, tapi lebih awal. Meningkat pada pekan ketiga puasa, lalu H-5 lebaran mulai turun karena banyak yang sudah mudik. Prediksi kami, tahun ini tidak berbeda jauh dengan sebelumnya,” kata dia.

Diungkapkan dia, meski pola makan saat Ramadan berkurang, namun intensitas memasak justru meningkat. Banyak konsumen yang menggunakan LPG lebih dari biasanya untuk memasak menu pendamping untuk berbuka, seperti camilan.

“Belum lagi, kan kalau puasa banyak orang yang berdagang, apalagi untuk takjil berbuka. Otomatis penggunaan gas meningkat, kebutuhannya turut meningkat. Maka setiap momentum bulan puasa sampai jelang lebaran, pasokan selalu ditambah. Meski demikian, kami pastikan pasokan gas tetap tersedia, tidak ada kekurangan,” kata Deny. (*)