Kenali Prosesi Pernikahan Adat Jawa, Tata Cara dan Panduan Lengkapnya Gaes…

oleh -1532 Dilihat
oleh
Ilustrasi pernikahan adat Jawa. (ist)

Jika kamu mengadakan pesta pernikahan di gedung, kedua pengantin beserta rombongan masuk ke dalam gedung dan dinantikan kedatangannya oleh para tamu. Selanjutnya ada sambutan sebagai wakil dari keluarga pengantin dan memohon doa restu dan ucapan terimakasih. Berikut urutan resepsi adat Jawa untuk pernikahan yang digelar di gedung:

– Setelah kedua pengantin dan orangtua duduk di tempat pelaminan, langsung diadakan hiburan dua atau tiga tarian yang berdurasi 10 menit, misalkan tarian Gambyong dan tarian Karon Sih.

– Setelah tarian selesai, baru diadakan sambutan dari wakil keluarga untuk menyampaikan ucapan terimakasih dan mohon doa restu atas pernikahan kedua pengantin serta keluarga.

– Selanjutnya, para tamu dipersilahkan untuk bersantap bersama-sama dengan kedua pengantin beserta keluarganya.

– Saat bersantap makanan, maka kedua pengantin berserta kedua orangtua belah pihak berdiri dan berjalan menuju tamu undangan.

Sering kali setelah resepsi diadakan nyanyi bersama yang disebut dengan dengan panembrama, yaitu nyanyian bersama dengan diiringi gamelan sebagai tanda penghormatan kepada sepasangpengantin dan para tamu.

Dalam mempersiakan pelaksanaan upacara pernikahan adat Jawa, biasanya pihak orangtua pengantin wanita akan mempersiapkan hal-hal berikut ini yang dilakukan dalam tahapan panggih:

– Penyerahan Sanggan
Penyerahan ini diberikan kepada kedua orangtua mempelai wanita sebagai bentuk tenusan putri mereka. Sanggan yang terdiri dari satu tangkep atau dua sisir pisang raja matang di pohon, sirih ayu, kembang telon yang berisi buna mawar, melati dan kenanga, serta benang lawe.

– Balangan Gantal atau lempar sirih
Dalam prosesi pernikahan adat Jawa, balangan artinya melempar, sedangkan gantal artinya daun sirih yang diisi dengan bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau yang diikat dengan menggunakan benang lawe. Kemudian dari arah berlawanan, berjarak sekitar dua meter, mempelai pria melemparkan gantal ke dahi, dada dan lutut mempelai wanita. Lalu dibalas oleh mempelai wanita yang melempar gantal ke dada dan lutut mempelai pria. Ritual ini bertujuan untuk saling melempar kasih sayang.

– Wijikan atau Ranupada
Tata cara pernikahan adat Jawa ini terdiri dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu Rani yang berarti air dan Pada artinya kaki. Perlengkapan yang dipakai untuk ranupada terdiri dari gayung, bokor, baki, bunga sritaman dan telur. Pemaes mengambil telur ayam yang kemudian disentuhkan di dahi pengantin pria yerlebih dahulu kemudian pengantin wanita, lalu dibanding di ranupada sebanyak tiga kali. Pembasuhan ini mencerminkan wujud bakti istri kepada suami agar rumah tangga bahagia dan harmonis.

– Kanten Asto (Kanthen Asta)
Kanten Asto ini dikenal dalam pernikahan masyarakat Jawa yang tidak memiliki keturunan bangsawan. Pada prosesi pernikahan adat Jawa ini kedua mempelai berdiri berdampingan sambil mengaitkan jari kelingking berjalan bersama menuju pelaminan.