Kenali Prosesi Pernikahan Adat Jawa, Tata Cara dan Panduan Lengkapnya Gaes…

oleh -1099 Dilihat
oleh
Ilustrasi pernikahan adat Jawa. (ist)

BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Pernikahan adat Jawa termasuk salah satu prosesi yang masih jadi pilihan pengantin di zaman sekarang ini. Presiden Jokowi salah satu yang menggunakan adat Jawa dalam menggelar pernikahan anak-anaknya, Kahiyang Ayu dan Gibran.

Bahkan, sejumlah selebriti pun menerapkan pernikahan adat Jawa dalam menggelar hari bahagianya. Misalnya saja Nagita Slavina, Vicky Shu dan Baim Wong.

Saat melihat pernikahan para publik figur itu, ada banyak prosesi dan tata cara dalam pernikahan adat Jawa. Bagi kamu yang akan menikah juga dengan adat Jawa, simak panduan lengkapnya berikut ini untuk menjadi referensi jika memang sedang persiapan menggelar pernikahan adat Jawa.

Dikutip dari buku berjudul Upacara Perkawinan Adat Jawa karya Drs. Thomas Wiyasa Bratawidjaja, berikut panduan lengkap prosesi pernikahan adat Jawa:

1. Upacara Siraman Pengantin Pria dan Wanita
Prosesi pernikahan adat Jawa yang pertama adalah siraman. Upacara siraman ini dilangsungkan sehari sebelum akad nikah atau ijab kabul.

Saat siraman, calon mempelai wanita, mengenakan kain dengan kain motif gompoldan kain mori. Dan yang bertugas menyiram calon pengantin wanita adalah kedua orangtuanya. Setelah itu, calon mempelai wanita berganti busana untuk melakukan prosesi kerik yaitu dihilangkan rambut bagian depannya secara merata dengan alat khusus.

2. Upacara Malam Midodareni
Prosesi pernikahan adat Jawa selanjutnya setelah siraman adalah upacara malam midodareni. Pada prosesi midodareni ini calon mempelai wanita mengenakan busana polos dan dilarang mengenakan perhiasan apapun kecuali cincin pertunangan.

Pada malam midodareni, pengantin pria datang ke rumah pengantin wanita. Pada pernikahan adat Jawa di daerah Yogyakarta, pengantin pria mengenakan busana kasatrian yaitu baju surjan, blankon Yogyakarta, kalung karset, dan mengenakan keris ketika datang ke rumah pengantin wanita. Sedangkan pada tata cara pernikahan adat Jawa Solo, pengantin pria mengenakan busana pangeran yaitu mengenakan jas beskap, kalung karset dan mengenakan keris pula.

3. Upacara Akad Nikah/Ijab Kabul
Setelah malam midodareni, pagi harinya dilanjutkan dengan akad nikah yang dilaksanakan menurut agama masing-masing. Bagi pemeluk agama Islam, akad nikah bisa digelar di masjid bersama dengan penghulu pernikahan. Bagi pemeluk agama Katolik atau Kristen disebut dengan Sakramen Ijab dan dilangsungkan di gereja.

4. Upacara Penyerahan Pengantin Pria
Setelah acara akad nikah, sesuai susunan acara pernikahan adat Jawa, berikutnya adalah pengantin pria secara resmi diserahkan kepada kedua orangtua wanita. Dalam upacara tersebut penganti pria diiringi oleh keluarga dan sahabat terdekat yang ditunjuk menjadi wakil dari pihak keluarga pengantin pria untuk menyerahkannya.

Dalam upacara penyerahan ini, wakil dari keluarga pengantin pria berdiri agak jauh dari depan pintu yang disambut oleh wakil keluarga pengantin wanita. Sedangkan pengantin pria berada di balik wakilnya.

 

5. Upacara Panggih
Tata cara pernikahan adat Jawa selanjutnya adalah upacara panggih. Pada upacara panggih pengantin pria dan wanita dipertemukan secara adat setelah keduanya resmi menikah secara agama. Upacara panggih yang sesuai adat pernikahan Jawa Tengah ini hanya boleh dilaksanakan setelah pengantin sah secara agama dan tidak boleh sebaliknya. Baik adat daerah gaya Surakarta dan Yogyakarta, acara panggih keduanya sama.

Dalam upacara panggih ini, kedua orangtua pengantin pria tidak boleh ikut serta dalam rombongan. Yang boleh ikut serta hanya penggiring dan pendamping pengantin pria yang merupakan keluarga terdekat dari kedua orangtua. Posisi iring-iringan adalah pengantin pria berada di tengah-tengah. Dan pendamping tersebut harus orang yang lebih tua dari pada pengantin pria dan bukan yang berstatus duda.

6. Resepsi
Prosesi pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan resepsi yaitu pertemuan atau jamuan yang diadakan untuk menerima tamu pada pesta pernikahan. Resepsi adat Jawa bisa diselenggarakan di rumah sendiri, gedung pertemuan atau gedung pernikahan yang mampu menampung ribuan tamu undangan.