BANDUNG, BEKASIPEDIA.com – H. Eka Supria Atmaja, akhirnya resmi menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, setelah resmi dilantik Gubernur Jawa Barat, H. Ridwan Kamil berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32/1192/2019 tentang penetapan dan pengesahan Bupati Bekasi dengan sisa jabatan 2017-2022 yang dilaksanakan di Aula Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu (12/6/2019) kemarin.
Usai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, kepada Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Guberbur Jawa Barat mengingatkan bahwa pengangkatannya menjadi Bupati sudah menjadi suratan takdir bukan semata rezeki melainkan ujian. Untuk itu benteng integritas harus kokoh dan tidak mudah tergoda mengingat Industri di Bekasi merupakan yang terbesar di Indonesia.
“Tentunya akan banyak mengalami godaan, semua harus diniatkan karena Ibadah agar selamat dunia akhirat, tidak semua bisa menjadi seperti ini, untuk itu mau jadi apapun tetap diniatkan karena ibadah,” ucapnya.
Selanjutnya paska pelantikan Bupati, kepada BEKASIPEDIA.com dan sejumlah awak media, Ridwan Kamil menyampaikan pesan kepada Bupati baru bahwa kekuasaan itu adalah ujian bukan rezeki, kenapa ujian ? karena semua harus dilalui dengan kehati-hatian dan tidak semuanya dalam catatan bisa lulus dalam ujian tersebut.
“Saya ingatkan ada tiga hal syarat lulus ujian, yang pertama adalah jaga benteng integritas, jangan sampai kejadian lagi karena di Bekasi ini proyeknya banyak dan pastinya akan banyak pula godaannya dari pihak ketiga. Kedua adalah melayani, ASN itu tugasnya melayani bukan dilayani. Saya banyak mendapat keluhan terkait rusaknya jalan di Babelan dan meningkatnya angka pengangguran nah ini menjadi atensi Bupati yang baru dengan semangat melayani. Ketiga adalah tingkatkan profesionalisme mengingat di Bekasi ini tempat berkumpulnya panggung Industri,” papar mantan Wali Kota Bandung ini.
Terakhir, lanjut Ridwan Kamil, kepada BEKASIPEDIA.com mengakui adanya letupan-letupan mengenai siapa yang akan mengisi posisi Wakil Bupati. “Masalah Wakil Bupati, silahkan di musyawarahkan, jangan bertengkar. Ikuti sila ke-4, musyawarah mufakat dalam memutuskan masalah-masalah politik dan lainnya, kalau itu bisa dijalankan saya meyakini Kabupaten Bekasi akan bangkit dan menjadi salah satu Kabupaten yang terbaik,” sambungnya.
Secara terpisah, H Siti Qomariyah, Kepala Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya
yang namanya digadang-gadang masuk bursa calon Wakil Bupati terlihat hadir dalam prosesi pelantikan Bupati Bekasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ketika disinggung terkait pencalonannya dalam bursa Wakil Bupati yang mulai ramai diperbincangkan masyarakat, dengan raut wajah terkejut, Kepala Desa yang akrab disapa Lurah Kokom mengatakan bahwa masuknya nama Siti Qomariyah dalam bursa calon Wakil Bupati dan terakhir adanya nama Siti Qomariyah dalam polling calon Wakil Bupati itu di luar sepengetahuannya.
“Itu dil uar sepengetahuan saya. Saya baru mengetahui adanya calon Wakil Bupati asal Kecamatan Tarumajaya justru awalnya datang dari media dan beberapa tokoh masyarakat yang menghubunginya,” katanya menjelaskan.
Namun demikian dirinya tidak menampik untuk maju menjadi Wakil Bupati bila dinilai layak dan masyarakat juga mendukungnya. “Saya tidak mau mendahului takdir, barusan gubernur juga mengatakan bahwa kekuasaan itu bukan rezeki melainkan ujian. Dan ujian kedepan untuk membangun Kabupaten Bekasi yang bersih tentunya terlahir dari niat untuk ibadah dalam melayani masyarakat,” jelasnya.
“Jadi saya merasa bersyukur dan berterimakasih dengan kepercayaan dari masyarakat yang memasukan nama saya dalam kandidat calon Wakil Bupati dan dalam polling yang saya terima tentang nama-nama yang masuk bursa, presentasi dari pemilih Siti Qomariyah juga cukup tinggi,” tandasnya.
Sebelumnya diketahui dilantiknya Eka Supria Atmaja sebagai Plt Bupati Bekasi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat sejak tanggal (18/10/2019) lalu berkaitan dengan penangkapan Neneng Hasanah Yasin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait suap perizinan proyek Meikarta. (tahar)