BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Ribuan jemaat Kristen dari aliran kharasmatik dari sejumlah gereja se-Jabotabek antusias menghadiri acara “Indonesia Conference of The Holy Spirit” pada Kamis (26/9/2019) di hall ICC, MGK, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ya, mereka akan mendengarkan nubuatan dan doa bersama yang dipimpin penginjil berpengaruh asal Amerika yang namanya sudah mendunia, DR. Moris Cerullo.
Ini merupakan kunjungannya yang kedua kali ke Indonesia setelah 50 tahun lalu datang pertama kali di Kota Manado, Sulawesi Utara. Dan kali ini, dia hadir di Jakarta selama dua hari. Selain DR. Morris Cerullo, ada pembicara lain yang juga menyampaikan khotbah pemantapan iman seperti Ps. Raymon Mooi, Ps. Gary Whetstone, Ps. Jose Carol dan Ps. Tony Mulia.
Pada hari pertama, Kamis (26/9/2019) acara dibuka pukul 14.00 WIB, untuk sesi pertama Ps. Gary Whetstone menyampaikan khotbah kepada para umat yang hadir. Dalam pesannya, meminta para jemaat untuk tidak takut dalam menjalani hidup ini di tengah berbagai persoalan yang ada. “Tuhan Yesus yang membela dan menyelesaikan konflik dan masalah terhadap musuh kita. Dia meletakan musuh kita sebagai pijakan kaki-Nya,” kata Ps. Gary disambut tepuk tangan meriah dari para jemaat yang hadir membahana di ruangan tersebut.
Setelah itu disambung dengan Ps. Tony Mulia yang menyampaikan khotbahnya. Pertama-tama ia menceritakan tentang pelayanannya beberapa waktu lalu ke Ambon. Di sana ia berdoa khusus untuk Ambon sembari bertemu dengan Wali Kota Ambon. Ia menceritakan bahwa Ambon akan dilawat Tuhan. “Saya katakan kepada pak Wali Kota akan ada goncangan. Tapi goncangan itu bukan untuk menghacurkan Ambon melainkan untuk membuat Ambon dilawat Tuhan,” katanya dan menjelaskan dirinya baru mengetahui goncangan yang Tuhan maksud yaitu gempa yang terjadi pada Kamis (26/9/2019) lalu.
Lebih jauh, Ps. Tony menjelaskan mengenai angka 4 di mana dalam kepercayaan orang Cina, angka 4 adalah angka sial. Namun bagi Ps. Tony, angka 4 adalah angka malaikat. “Di Hongkong dan Taiwan tidak ada gedung lantai 4, 14, 24 atau 40-an karena dianggap angka kematian. Tetapi bagi anak-anak Tuhan, orang percaya angka 4 adalah angka malaikat,” kata Ps. Tony sambil merujuk ayat-ayat dalam Alkitab untuk mendukung pernyataannya.
Selanjutnya setelah break, beberapa penginjil muda seperti Ps. Yerry Pattisarane, Ps. Elizah Daniel naik ke atas panggung untuk mengajak generasi milenial dan para orang tua yang hadir untuk berdoa bagi Indonesia. “Bagi yang merasa anak muda mari maju, mari maju,” seru Ps. Elizah.
Dalam sekejap, bagian depan panggung pun penuh dengan para generasi milenial dan doa dimpimpin oleh Ps. Tony Mulia.
Acara puncak yang dinanti-nantikan pun dimulai pada pukul 19.30 WIB, DR. Morris Cerullo naik ke atas panggung. “Saya sudah capek sebenarnya datang ke Indonesia karena usia saya sudah hampir 88 tahun dan seharusnya sudah tidak lagi naik pesawat untuk perjalanan yang lama menghabiskan waktu 27 jam. Tapi saya kembali lagi ke Indonesia karena Tuhan yang menyuruh saya datang,” kata DR. Morris mengawali penyampaian pesan Tuhan.
DR. Morris mengungkap, pesan yang ingin Tuhan bagikan melalui dirinya adalah Indonesia akan mengalami perubahan yang besar melalui lima nubuat. “Sekarang saya tahu mengapa Tuhan mengutus saya ke sini untuk melepaskan lima nubuatan profetik itu. Saya melihat ketika saya tiba Indonesia sedang ada masalah, ada kekacauan di jalan-jalan,” katanya dan menjelaskan lima nubuat itu akan disampaikan pada hari terakhir pada Jumat (27/9/2019) malam.
“Tuhan menyuruh saya untuk melepaskan nubuatan besok dan harus dituliskan dan diprint besok pagi. Untuk dapatkan nubuatan-nubuatan itu, maka Anda harus datang besok dan nanti nubuatan dibagikan ke saudara. Saya minta yang datang besok agar puasa malam sehingga kita sama-sama menerima jubah Tuhan. Saudara dan saya akan diurapi Tuhan.”
DR. Morris juga mendoakan para umat yang hadir agar mendapatkan karunia dari Tuhan. Karunia yang dimaksud DR. Morris adalah karunia melihat dan membedakan roh, karunia penyembuhan serta kuasa memberitakan injil Tuhan. Di akhir penyampain pesan Tuhan, DR. Morris mengajak para umat naik ke panggung untuk ia doakan secara khusus. (*)