KAWASAN Cikarang selama ini dikenal sebagai jantung kawasan industri nasional. Ribuan pabrik skala nasional hingga multinasional berdiri di wilayah ini, menjadikannya salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Namun ironisnya, potensi besar tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata edukatif melalui program Wisata Industri Bekasi.
Program wisata industri sejatinya bukan sekadar agenda kunjungan pabrik, tetapi dapat menjadi sarana edukasi, promosi investasi, hingga penguatan identitas daerah.
Di beberapa kota industri lain, konsep ini terbukti mampu menarik pelajar, mahasiswa, komunitas, bahkan wisatawan umum untuk melihat langsung proses produksi, inovasi teknologi, serta standar keselamatan kerja di dunia industri.
Di Bekasi, khususnya Cikarang, wacana wisata industri kerap muncul namun masih terkesan berjalan di tempat. Belum adanya roadmap yang jelas, minimnya promosi, serta kurangnya kolaborasi lintas sektor menjadi kendala utama.
Padahal, dengan sinergi antara pemerintah daerah, pengelola kawasan industri, pelaku pariwisata, dan media lokal, wisata industri dapat dikemas lebih menarik dan berkelanjutan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bekasi diharapkan tidak hanya berperan sebagai fasilitator administratif, tetapi juga sebagai motor penggerak.
Penyusunan paket wisata industri terpadu yang menggabungkan kunjungan pabrik, UMKM lokal, hingga destinasi penunjang dapat menjadi langkah konkret untuk menghidupkan program ini.
Selain itu, keterlibatan perusahaan industri juga menjadi kunci. Banyak perusahaan sebenarnya memiliki program tanggung jawab sosial (CSR) yang sejalan dengan konsep wisata edukasi.
Jika diarahkan dengan baik, CSR tersebut dapat mendukung kunjungan pelajar, pelatihan vokasi, hingga tur industri yang aman dan terstandarisasi.
Wisata industri juga berpotensi mengubah citra Cikarang yang selama ini identik dengan kawasan padat pabrik dan kemacetan.
Dengan narasi yang tepat, Cikarang bisa tampil sebagai pusat pembelajaran industri modern, ramah lingkungan, dan inovatif. Hal ini tentu berdampak positif bagi citra daerah serta peningkatan ekonomi lokal.
Ke depan, program Wisata Industri Bekasi di Cikarang membutuhkan komitmen nyata, bukan sekadar jargon. Tanpa langkah konkret dan kolaborasi yang solid, potensi besar ini akan terus menjadi wacana.
Sudah saatnya Bekasi naik kelas, tidak hanya sebagai kawasan industri, tetapi juga sebagai destinasi wisata edukasi yang membanggakan. (*)
Penulis: Bachtiar Irvanda, Sekretaris Paguyuban Pelaku Wisata Bekasi (PPWB).
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.
