Wakil Wali Kota Bekasi Ajak Pelajar Ikut Kurangi Sampah Plastik

oleh -129 Dilihat
oleh
Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono. (ist)

BEKASI TIMUR, BEKASIPEDIA.com – Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengajak para siswa di Kota Bekasi untuk mengurangi sampah plastik. Hal itu disampaikan saat menghadiri upacara bendera di SMPN 2, Jalan Chairil Anwar, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Senin (19/8/2019) kemarin.

Tri menuturkan fenomena sampah plastik di Indonesia sudah memprihatinkan, apalagi sampah plastik ini sulit terurai saat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Langkah kecil kita kurangi sampah plastik dengan gunakan tumbler dan bawa bekel dari rumah,” ujar Tri saat dilansir Selasa (20/8/2019).

Apalagi, kata Tri, tahun 2022 TPST Bantargebang atau Sumur Batu akan overload sehingga sudah tidak dapat lagi menampung sampah yang ada. “Saya berharap para siswa ini dapat mengurangi penggunaan plastik dengan cara membawa tumbler dan tempat makan sendiri,” jelas dia.

Jika ini diterapkan di semua sekolah yang ada di Kota Bekasi akan sangat membantu dalam menekan produksi sampah plastik di Kota Bekasi. “Kita akan terus gaungkan pengurangan sampah plastik di sekolah. Dari sekolah mereka bisa tular ke rumahnya masing-masing, sehingga produksi sampah plastik akan berkurang,” ungkap Tri.

Tri menyoroti minimnya lahan hijau di Kota Bekasi dikarenakan keterbatasan lahan yang ada. Sehingga mewajibkan tiap sekolah untuk menanam tanaman hidroponik.

“Karena terbatasnya lahan yang ada, saya mewajibkan murid serta guru untuk membuat tanaman Hidroponik sendiri. Ini juga jadi salah satu cara kita memanfaatkan sampah plastik, botol botol plastik yang sering kita jumpai di tempat sampah maupun pinggir jalan itu bisa menjadi media tanamnya,” kata Tri.

Tri menambahkan bercocok tanam hidroponik di lingkungan sekolah sangat banyak manfaatnya, selain untuk membuat lingkungan lebih nyaman, juga menjadi bahan edukasi bagi para siswa. “Tanaman hidroponik ini juga sudah kita gencarkan ditiap kecamatan wajib memiliki tanaman hidroponik, dan disosialisasikan ke masyarakat luas hingga tingkat RT/RW,” paparnya. (*)