Umat Hindu Kota Bekasi Rayakan Hari Raya Nyepi di Islamic Centre

oleh -527 Dilihat
oleh
Islamic Center Bekasi (Foto Kemanag)

BEKASI SELATAN, bekasipedia.com – Ada yang berbeda kemaren terlihat di aula Islamic Centre Kota Bekasi, Minggu (31/3/2019) ada sebanyak 600 umat Hindu kota Bekasi hadir di ruangan aula tersebut. Ternyata saat itu mereka sedang mengikuti peringatan puncak Hari Raya Nyepi yakni Dharma Santi Nyepi Saka 1941 yang digelar di Aula tersebut.

Tampak hadir diantara para undangan wakil walikota Tri Bekasi Tri Adhianto. Dan dihadapan para undangan ia mengapresiasi kekompakan umat Hindu dalam kegiatan keagamaan dan peran sertanya menjaga kerukunan umat di kota Bekasi.

“Budaya Bali juga tidak lepas dari kota Bekasi yang heterogen. Ini dibuktikan dalam kegiatan ulang tahun kota Bekasi selalu diisi dengan kegiatan budaya, termasuk Bali,” katanya.

Ketua Panitia Dharma Santi Nyepi Kota Bekasi I Gede Dharmasraya dalam sambutannya mengatakan kegembiraannya dan mengapresiasi Pemerintah Kota Bekasi dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi karena bisa memakai lokasi aula Islamic Centre.

Ini membuktikan, imbuhnya bahwa Kota Bekasi sangat rukun, damai, dan menjadi contoh kerukunan umat beragama di daerah lain.

“Dharma Santi Nyepi adalah merupakan satu rangkaian penting dan sebagai penutup Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi untuk keseimbangan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, antara sesama, dan alam,” ucapnya.

Masih kata I Gede bahwa, Hari Raya Nyepi diartikan hari kebersamaan dan kerukunan. Tema Drama Santi Nyepi sejalan dengan keinginan bersama agar pemilihan umum serentak 2019 bisa berlangsung aman dan damai.

“Sebagai umat Hindu kami ingin menjalin kebersamaan dan kedamaian di Kota Bekasi apalagi menjelang Hari Pemilihan Umum 17 April 2019,” terangnya.

Ia juga mengatakan harapannya, agar warga Kota Bekasi untuk menggunakan hak pilihnya masing-masing pada perhelatan penting di pesta demokrasi pemilu serentak 2019. Apapun pilihannya yang penting tetap menjalin kebersamaan dalam bingkai NKRI dan Pancasila, harga mati (*)