Tiga Desa di Cibarusah Bekasi Terancam Kekeringan

oleh -410 Dilihat
oleh
Ilustrasi kekeringan. (ist)

CIBARUSAH, BEKASIPEDIA.com – Sebanyak tiga desa di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terancam bencana kekeringan di musim kemarau. Ketiga desa tersebut, yakni Sirnajati, Ridogalih dan Ridomanah.

Camat Cibarusah, Muhamad Kurnaepi mengatakan biasanya di musim kemarau bulan Juni hingga Oktober, kekeringan melanda tiga desa tersebut. Untuk mengantisipasi kekeringan, pihaknya telah berkordinasi dengan BPBD Kabupaten Bekasi dan Tagana. “Alhamdulillah pihak kami telah menyampaikan laporan melalui surat ke BPBD tentang antisipasi musim kemarau, yakni kekeringan yang melanda tiga desa,” kata Kurnaepi, yang dilansir Kamis (10/6/2021).

Pihaknya menyampaikan permohonan bantuan untuk persiapan mengatasi kekeringan, mulai dari personel sampai adanya surat keputusan bupati tentang bencana kekeringan.

Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa upaya yang dilakukan untuk membantu warga di tiga desa dalam menghadapi kekeringan di musim kemarau. Di antaranya memanfaatkan saluran pipa PDAM dengan menjadi konsumen. “Di Desa Ridogalih saja sudah ada 140 KK yang menjadi konsumen PDAM. Bagi yang belum, bisa secara pribadi daftar ke PDAM untuk menjadi konsumen. Alhamdulillah harga pemasangannya lebih ringan dari warga perkotaan,” ujarnya.

Selain itu, ada tujuh tempat MCK umum yang telah tersedia di tiga desa yang dibangun oleh Pemkab Bekasi. MCK umum nantinya dapat digunakan ketika tanggap darurat atau bencana kekeringan melanda.

“Untuk airnya akan disuplai oleh pihak PDAM dan warga bisa mengambilnya gratis. Dari instansi lain pun biasanya ada yang menyuplai. Tapi saya berharap musim kemarau tahun ini tidak separah tahun-tahun yang lalu,” imbuhnya.

Tersambung PDAM

Sementara itu, Kepala Cabang PDAM Cibarusah, Ganjar menegaskan pihaknya sudah memaksimalkan pipa PDAM yang telah terpasang. Menurutnya hingga bulan ini sudah ada 300 warga yang telah tersambung pipa PDAM. “Alhamdulillah PDAM cabang Cibarusah telah berkoordinasi dengan Muspika, pemdes dan BPBD untuk antisipasi musim kemarau. Bagi warga yang tidak menjadi konsumen, saat kemarau dan kekurangan air bersih bisa mengambilnya di penampungan yang tersedia di desa masing-masing secara gratis,” pungkasnya.

Di lokasi isolasi terpusat Hotel Ibis Cikarang, kata dia, para warga yang positif corona itu akan menjalani isolasi serta pemeriksaan lebih lanjut.

Edy mengungkapkan penambahan jumlah warga terpapar virus corona pada klaster pernikahan ini disumbang oleh dua keluarga. Satu keluarga di antaranya merupakan kerabat dari warga yang menggelar acara resepsi itu.

“Sedangkan satu keluarga lagi itu posisi rumahnya dekat dengan warga yang menggelar acara resepsi pernikahan itu,” katanya.

Pihaknya akan terus melakukan penelusuran warga kontak dengan pasien positif corona. Selain itu juga kebijakan karantina mikro masih akan dilanjutkan hingga beberapa hari ke depan.

“Rencananya juga area lingkungan perumahan akan disemprot cairan disinfektan. Tim Satgas juga akan mengawasi ketat aktivitas warga, pembatasan kegiatan warga, serta meniadakan sementara kegiatan pasar pagi di dekat area perumahan ini,” kata dia. (ist/eko)