Puluhan warga itu juga memasang tiga spanduk besar bertuliskan ‘Kami Warga Harapan Baru Menolak Truk Pengangkut Tanah masuk wilayah Kelurahan Harapan Baru’.
Spanduk lainnya bertuliskan, ‘Warga Prima Menolak Operasional Truk Tanah Pada Siang Hari’, Stop Dumptruck Siang Hari.
Koordinator Lapangan Slamet Arifin mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk mengingatkan truk tanah tidak beroperasi pada siang hari. Pasalnya, sangat berbahaya dan kerap terjadi kecelakaan lalu-lintas.
“Sudah ada ketentuannya, truk tanah hanya boleh lewat jam 21.00 hingga 05.00 WIB. Tapi ini sering dilanggar hingga sebabkan korban jiwa terlindas truk tanah itu,” ujar Slamet, Rabu (25/9/2019).
Dia menyesalkan para sopir truk tanah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh Wali Kota Bekasi.
Kehadiran truk tanah siang hari sangat membahayakan. Selain menimbulkan kemacetan juga menyebabkan sejumlah pengendara tewas terlindas. “Kemarin di sini (Jalan Raya Perjuangan), ada anak sekolah yang tewas terlindas truk. Belum di Jalan Babelan, total 4 korban tewas dalam dua tahun terakhir ini,” ucapnya.
Dia meminta pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi lebih tegas yang dalam menindak truk tanah di Jalan Raya Perjuangan Kota Bekasi yang menghubungan Jalah Raya Babelan Kabupaten Bekasi. “Sudah ada empat yang terlibat kecelakaan terlindas truk, siswa Bustanul Ibad di Jalan Raya Perjuangan, kemarin juga ada kejadian di Babelan meninggal juga.”
“Nah ini oknum-oknum sopir yang ugal-ugalan ini yang harus kita ambil tindakan,” ujarnya.
Slamet berharap Kepolisian Lalu Lintas, Dishub, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus melakukan penindakan sesuai Surat Keputusan (SK) Wali Kota.
“Kami juga sudah bertemu tiga pihak itu, sesuai dengan kesepakatan tadi dengan Pak Kasatlantas, beliau akan menindak tegas terhadap truk tanah yang melintas tidak sesuai dengan jam operasional. Kami tunggu itu,” katanya.
Jika tidak ada tindakan tegas, kata Slamet, para warga akan mengambil tindakan sendiri.
“Kami akan melihat apakah Satlantas dan Dishub melakukan tindakan, kalau tidak kami masyarakat akan menindak,” ucapnya (*)