BOGOR, BEKASIPEDIA.com – Pemerintah Kota (Pemktot) Bogor mengikuti arahan pemerintah pusat mengenai durasi libur panjang yang dikurangi. Sebab, saat ini penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor semakin hari terus bertambah.
“Intinya begini, kalau soal kaitan dengan kebijakan pusat, untuk membatasi durasi libur panjang, tentu kita sebagai pelaksana pemerintahan di wilayah mengikuti seluruh petunjuk atau arahan dari pemerintah pusat,” ujar Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Jumat (4/12/2020).
Dedie menjelaskan, kali ini sudah ketiga kalinya Kota Bogor mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 50 kasus per-hari. Angka tersebut melonjak selama November hingga Desember.
Menurutnya, hal ini seharusnya jadi perhatian masyarakat agar mereka paham mengenai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah. “Jadi ini saya pikir satu hal yang memang harus jadi perhatian kita semua, karena memang kita harus pahami bahwa pembatasan itu semata-mata adalah untuk mengurangi tingkat resiko penyebaran Covid-19 di Indonesia,”jelasnya.
Khusus di lingkungan Pemkot Bogor, jika ada aparatur sipil negara (ASN) yang telah melaksanakan kegiatan cuti atau berlibur ke luar kota, maka yang bersangkutan akan diminta melakukan swab test sebelum kembali melakukan aktivitas di kantor.
Peraturan itu sudah diterapkan sejak libur panjang sebelumnya, yakni saat liburan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Oktober lalu. “Itu tambahan kebijakan dari internal Kota Bogor,” katanya.
Sementara, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga mendukung adanya pengurangan hari libur pada natal dan tahun baru (Nataru) nanti.
Sebab, berdasarkan hasil evaluasi para pemerintah daerah, libur panjang atau long weekend sebelumnya justru memberi banyak negarif, khususnya pada kenaikan jumlah kasus positif Covid-19.“Itukan usulan kita (pemerintah daerah) juga. Saya sampaikan ya evaluasi kami ada hubungannya,” kata Bima Arya.
Sebelumnya, sejumlah kepala daerah melakukan rapat koordinasi di mana saat itu disampaikan usul untuk mengkaji libur panjang. Selain itu, menurutnya, sejauh ini masyarakat sudah cukup banyak berlibur dan terus bekerja dari rumah, atau work from home (WFH).
“Jadi kami sepakat mendukung untuk meniadakan libur panjang,” tuturnya.
Dia menambahkan, Pemkot Bogor saat ini meniadakan kunjungan dinas ke luar kota. Jika ada ASN yang cuti dan pergi ke luar kota, dia menegaskan, orang itu harus melakukan swab test dan isolasi mandiri sebelum kembali ke kantor.
“Tapi semaksimal mungkin nggak ada dinas keluar kota lah,” tutupnya.
Berdasarkan data kasus harian Covid-19 Kota Bogor, Kamis 3 Desember 2020 yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan penambahan 53 kasus positif baru, 32 kasus pasien posited sembuh, dan nol kasus meninggal dunia.
Dengan penambahan itu, total kasus menjadi 3.501 kasus, dengan rincian 2.812 kasus sembuh atau selesai isolasi, masih dalam perawatan 591, dan meninggal 98 kasus. (rus)
“Dibuka Kesempatan Menjadi Wartawan Iklan Untuk Liputan di Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Silahkan Hubungi WA ke 081510868686 dengan Bang Pede”