Hal itu membuat dirinya pada awalnya enggak menggunakan hak suara. “Awalnya saya enggak suka politik, politik kotor dan jahat. Tapi setelah dipikir-pikir suara kita penting juga,” jelasnya.
Keinginannya untuk menggunakan hak suaranya semakin kuat setelah melihat kondisi Amerika setelah dipimpin Donal Trump.
Pasalnya, saat pemilihan waktu itu hampir 50 persen warga Amerika golput atau tidak menggunakan hak suaranya.
“Nah saya takut juga kalau misalnya saya golput, saya tidak memanfaatkan hak suara saya takut saya menyesal, nanti apa yang akan terjadi dengan indonesia,” katanya.
Namun, kata dia, untuk sosok caleg dirinya tidak begitu mengenalnya. Ia mengaku hanya fokus pada Capres dan Cawapres.
“Kalau caleg saya enggak kenal, saya kenalnya caleg yang artis saja. Makanya ini saya lagi cari cari tahu sosok caleg. Saya gunakan banyak media cari tahu semua itu,” jelasnya.
Saat ini ia hanya fokus untuk mencari tahu cara saat pencoblosan nanti. Termasuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempat dirinya nanti mencoblos.
Ia berharap agar pemilu 2019 dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan membawa perubahan yang lebih baik. “Semoga Indonesia lebih baik dan lebih bagus,” paparnya. (*)