BEKASIPEDIA.com | JAKARTA – Panitia Natal Nasional kembali kepedulian yang relevan dan inklusif melalui penyaluran bantuan bagi warga terdampak bencana di wilayah erupsi Gunung Semeru Jatim dan Banjir Bandang Sumut . Panitia mengalokasikan dana sebesar Rp300 juta untuk korban bencana erupsi Semeru dan Rp500 juta untuk korban banjir bandang Sumut.
Aksi kemanusiaan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Natal Nasional yang tidak hanya berfokus pada perayaan ibadah, tetapi juga menghadirkan nilai kasih dan solidaritas dalam bentuk nyata.
“Natal adalah momentum untuk memperkuat rasa persaudaraan lintas golongan. Ketika ada saudara-saudara kita yang mengalami musibah, kita hadir untuk menegaskan bahwa empati selalu menjadi bagian dari identitas bangsa,” ujar Ketua Panitia Natal Nasional 2025, Maruarar Sirait dalam keterangan resminya, Kamis (27/11/2025).
Maruarar menjelaskan, bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan dasar seperti bahan pangan, perlengkapan sandang, serta barang-barang esensial yang dapat langsung dimanfaatkan oleh warga di titik-titik terdampak.
Seluruh bantuan tersebut dihimpun dari kontribusi masyarakat luas, mencerminkan semangat gotong royong yang terus hidup dan menjadi kekuatan sosial Indonesia.
Adapun, penggalangan dukungan dilakukan secara kolektif oleh berbagai unsur panitia yang berasal dari lintas aras gereja, unsur pemerintah, dan perwakilan masyarakat. Sementara, dalam proses distribusi, Panitia Natal Nasional berkoordinasi dengan pemerintah daerah, relawan lokal, serta tokoh masyarakat untuk memastikan bantuan sampai secara tepat sasaran.
Maruarar menambahkan, pendekatan ini dipilih agar bantuan yang diberikan benar-benar menjawab kebutuhan mendesak di lapangan, terutama bagi keluarga yang masih menghadapi tantangan pemulihan pascabencana.
Proses verifikasi kebutuhan juga dilakukan secara hati-hati agar penyaluran berjalan efektif dan berfokus pada kelompok paling rentan.
Panitia Natal Nasional 2025 menyebut, aksi kemanusiaan ini menjadi wujud komitmen kolektif panitia dalam menghadirkan makna Natal secara lebih substantif.
“Mendekati momen kehangatan Natal, kami ingin menjadikan Natal tahun ini sebagai ruang untuk mempererat nilai-nilai kemanusiaan. Bantuan ini merupakan simbol kerja bersama yang merefleksikan komitmen kita semua untuk saling menguatkan,” kata Maruarar.
Dia juga mememastikan, kegiatan sosial di Semeru dan Tapanuli Tengah ini bukan kegiatan seremonial, tetapi bagian dari upaya jangka menengah untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam membantu kesejahteraan masyarakat.
“Dengan tersalurkannya bantuan ini, Panitia Natal Nasional berharap warga terdampak dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasar sambil memasuki masa pemulihan. Semangat kebersamaan yang hadir dalam kegiatan ini diharapkan dapat menguatkan warga untuk bangkit, sekaligus menjadi refleksi bahwa pesan Natal selalu relevan yaitu untuk hadir, berbagi, dan menyebarkan kebaikan,” pungkas Maruarar Sirait. (rls/pede)







