Menteri PPPA Arifah Temui Dua Anak Korban Pencabulan oleh Anak di Kota Bekasi

oleh -399 Dilihat
oleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (tengah) saat wawancara doorstop usai melakukan pertemuan di Dinas PPPA Kota Bekasi terkait perkembangan penanganan kasus pelecehan seksual terhadap anak oleh anak (9) di Bekasi, Jawa Barat. (ist)

BEKASIPEDIA| JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menemui dua anak berusia 4 dan 7 tahun yang menjadi korban kekerasan seksual oleh anak, untuk memberikan semangat serta penguatan secara langsung kepada para korban.

“Kehadiran kami di sini untuk berkoordinasi dan memantau perkembangan penanganan kasus,” kata Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Hal itu dikatakannya terkait kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan anak sebagai pelaku dan korban di Bekasi, Jawa Barat.

Dalam mengawal perkembangan penanganan kasus ini, Kementerian PPPA berkoordinasi bersama Walikota Bekasi, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Subdit Anak Dittipid PPA-PPO Bareskrim Polri, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), dan Unit PPA Polres Kota Bekasi.

Menteri Arifah menyampaikan Kementerian PPPA mendukung proses penyelidikan kepolisian dan kepastian status hukum agar upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak dapat terwujud.

“Kami juga mengawal agar proses penanganan kasus berjalan di dalam koridor perlindungan anak. Dalam menangani kasus pelecehan atau kekerasan seksual terhadap anak, diperlukan kehati-hatian. Namun di sisi lain, kepentingan terbaik bagi anak harus tetap dikedepankan,” kata Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.

Sebelumnya, terungkap kasus kekerasan seksual terhadap anak laki-laki (4) yang diduga dilakukan oleh seorang anak laki-laki berinisial Y (9), yang merupakan teman korban. Y diduga melakukan pencabulan kepada korban di toilet sebuah mesjid.

Kasus ini viral di media sosial setelah orang tua korban menceritakan kasus ini pada akun media sosialnya. (ist/ant)