BEKASI SELATAN, bekasipedia.com – Kemacetan lalu lintas sudah menjadi hal yang biasa dirasakan warga Kota Bekasi, khususnya pada jam-jam sibuk, yakni pagi hari saat warga berangkat kerja dan sore hari ketika pulang kerja.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, kemacetan itu timbul setelah ada empat proyek strategis nasional yang berada di wilayah Kota Bekasi. Keempat proyek itu yakni Tol Becakayu, pembangunan LRT (Light Rail Transit), Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II, dan kereta cepat.
Menurut Pepen, sapaan akrabnya mengatakan, dampak yang paling terasa pada Kota Bekasi ialah proyek Tol Becakayu dan proyek tol layang Jakarta-Cikampek serta LRT yang dibangun di area tol. Pada proyek Tol Becakayu, aktivitas pekerjaan proyek membuat Jalan KH. Noer Ali atau Jalan Raya Kalimalang retak dan cenderung berlubang. Lalu proyek yang dikerjakan di dalam Tol Japek, membuat arus lalu lintas dalam tol macet sehingga sejumlah kendaraan bertonase besar dan kendaraan pribadi masuk ke jalan arteri Kota Bekasi, seperti Jalan KH. Noer Ali dan Jalan Jenderal Sudirman.
“Elevated tol dari Cikunir, yang macetnya itu di jalan tol. Betul wilayahnya ada di Kota Bekasi. Akibat dari macet di tol, membuat kendaraan bertonase besar larinya ke jalan arteri Kota Bekasi, merusak jalan sehingga menambah beban dari proses lalu lalang yang ada,” katanya, seperti ditukil Minggu (24/2/2019).
Seperti pantauan di Jalan KH. Noer Ali Minggu (24/2/2019) pada pukul 07.45 WIB, arus lalu lintas di Jalan KH. Noer Ali tersendat di sejumlah titik. Salah satunya di samping BCP. Arus lalu lintas tersendat ketika pengendara memasuki Jalan KH. Noer Ali dari Jalan M. Hasibuan arah Jakarta. Hal itu karena ada perbaikan jalan yang dilakukan bertahap.
Namun, terhambatnya arus lalu lintas tidak menimbulkan antrean kendaraan yang panjang. Sebagian pengendara bisa melintas di jalan itu melalui jembatan BCP untuk menghindari perbaikan jalan. Namun untuk arah sebaliknya, yakni menuju Kota Bekasi, arus lalu lintas tersendat, tepatnya di samping BCP juga.
Akibat jalan yang berlubang dan tidak rata membuat pengendara menahan laju kendaraannya sehingga menimbulkan antrean. Hal itu diperparah dengan kondisi jalan yang dekat dengan lampu merah BCP sehingga menambah antrean kendaraan.
“Di sini setiap pagi dan sore, pasti ya macet-macet lah. Kalau Kalimalang (Jalan KH. Noer Ali) macetnya karena jalan rusak sih jadi kan orang enggak mungkin ngebut. Mereka pelan-pelan, itu yang buat macet sih,” kata Iskandar (41), salah seorang warga Bekasi Barat yang kerap melintas di Jalan KH. Noer Ali.
Selain itu, titik kemacetan juga terdapat di Jalan KH. Noer Ali, tepatnya di kolong Tol JORR arah Jakarta. Lebar jalan yang kecil, ditambah jalan yang tidak rata dan terdapat lubang besar membuat arus lalu lintas tersendat dan terjadi antrean kendaraan cukup panjang sekitar 100 meter.