Lepas Ekspor Produk Baja USD 1,5 Juta ke Selandia Baru, Mendag Busan: Perkuat Indonesia Sebagai Negara Eksportir Baja Dunia

oleh -1754 Dilihat
oleh
Menteri Perdagangan Budi Santoso, pada Rabu, (15/1/2025) melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) senilai USD 1,5 juta atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ist)

Ia menyampaikan, pelepasan ekspor menjadi bukti Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri yang memiliki produk yang mampu bersaing secara global dan memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di kancah internasional.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi pada pasar global,” ujarnya.

Dedy juga mengajak seluruh pemangku kepentingan sektor perdagangan untuk terus memperkuat sinergi, meningkatkan kualitas produk, serta memperluas jaringan perdagangan internasional.

Khusus pasar Selandia Baru, pada periode Januari–Oktober 2024, nilai ekspor besi dan baja Indonesia mencatatkan angka sebesar USD 10,91 juta.

Sementara pada 2024, ekspor besi dan baja Indonesia mencapai USD 15,06 juta pada 2023.

Nilai ini meraup pangsa pasar sebesar 2,65 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia ke Selandia Baru yang tercatat sebesar USD 573,27 juta.

Inovasi Baja GRP

Produk welded beam yang diekspor oleh GRP memiliki beberapa keunggulan, khususnya efisiensi dalam proyek konstruksi.

Keunggulan tersebut di antaranya desain siap pasang mengurangi waktu kerja di lapangan, peningkatan keselamatan kerja dengan meminimalkan risiko di lokasi proyek, serta hemat biaya konstruksi melalui fabrikasi langsung di pabrik yang memastikan kualitas konsisten.

Produk Welded Beam GRP diproduksi menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF), yang memanfaatkan lebih dari 70 persen material sisa (scrap) sebagai bahan baku. Ini menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan metode konvensional.

Keunggulan produk welded beam GRP tidak hanya pada kualitas dan inovasi teknologi, tetapi juga komitmen keberlanjutan yang terintegrasi dalam setiap tahap produksi. Ini dibuktikan juga dengan adanya sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) yang menunjukkan transparansi data emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi.

Dengan kapasitas produksi 60.000 MT per tahun, proses produksi yang diterapkan GRP berhasil memperoleh sertifikasi ISO9001.