Lepas Ekspor Produk Baja USD 1,5 Juta ke Selandia Baru, Mendag Busan: Perkuat Indonesia Sebagai Negara Eksportir Baja Dunia

oleh -1744 Dilihat
oleh
Menteri Perdagangan Budi Santoso, pada Rabu, (15/1/2025) melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) senilai USD 1,5 juta atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ist)

Pada sambutannya, Mendag Busan juga menyampaikan tiga program prioritas Kemendag, khususnya untuk meningkatkan ekspor.

Program tersebut yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BISA Ekspor (Berani Inovasi Siap Adaptasi).

“Kemendag mempunyai perwakilan di luar negeri yaitu Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara yang siap membantu pelaku usaha, khususnya UMKM untuk menembus pasar ekspor,” tambah Mendag Busan.

Sementara Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk, Fedaus, menyampaikan kebanggaannya karena GRP dapat mendukung pembangunan global melalui ekspor baja rendah emisi berkualitas tinggi.

Ia pun mengapresiasi dukungan Kemendag atas capaian strategis GRP dalam memperkuat produk dalam negeri di kancah internasional.

”Produk yang diekspor memenuhi standar internasional dan berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Ini adalah langkah nyata GRP dalam mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di pasar baja global yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Pelepasan ekspor ini mencerminkan tingginya kepercayaan dunia terhadap produk baja Indonesia.

Hingga 2024, GRP telah mengekspor produk baja ke 35 negara, dimana nilai ekspor di tahun tersebut mencapai sekitar USD 20 juta.

Selain itu, dalam tiga tahun terakhir (2021—2024), akumulasi ekspor GRP telah mencapai USD 87 juta dengan pasar utama di antaranya Kanada, Australia dan Selandia Baru.

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengapresiasi langkah strategis GRP dalam ekspor produk baja berkualitas tinggi.