Kekeringan Semakin Meluas di Kabupaten Bekasi Akibat Musim Kemarau Panjang

oleh -1461 Dilihat
oleh
Kekeringan yang melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mendata terdapat belasan desa yang terdampak kekeringan. (ist)

CIKARANG PUSAT, BEKASIPEDIA.com – Kekeringan yang melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mendata terdapat belasan desa yang terdampak kekeringan.

“Sejumlah desa mengalami kekeringan di Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, ‎Cikarang Pusat, Cikarang Selatan serta Serangbaru,” kata anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bekasi, Andika Rahman, seperti ditukil Jumat (6/9/2019).

Dia menjelaskan, seperti di Kecamatan Bojongmangu tercatat ada lima desa yakni Desa Bojongmangu, Karangmulya, Karangindah, Medalkrisna dan Sukamukti. Sedangkan, untuk Kecamatan Cikarang Pusat wilayah yang terdampak kekeringan adalah Desa Pasiranji, Cicau, Sukamahi dan Jayamukti.

Sebelumnya, kekeringan sudah melanda Kecamatan Cibarusah di tiga desa yakni Sirnajati, Ridomanah dan Ridogalih.

“Wilayah yang duluan mengalami kekeringan adalah Kecamatan Cibarusah,ada di Desa Ridhomanah,Ridhogalih dan Desa Sirnajati,” tambahnya.

Sedangkan, untuk Kecamatan Cikarang Selatan kekeringan melanda Desa Ciantra dan Desa Serang. Sedangkan,di Kecamatan Serang Baru melanda beberapa desa di antaranya Sirnajaya, Cilangkara, Nagacipta, Nagasari, dan Desa Sukasari.

BPBD Kabupaten Bekasi hingga saat ini masih melakukan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan namun dikarenakan keterbatasan jumlah armada dan petugas, belum semua pasokan air terdistribusi ke wilayah yang terdampak kekeringan.

“Sudah banyak pihak yang ikut mambantu seperti pihak swasta atau perusahaan yang menyalurkan air bersih,” ucapnya.

Menurutnya, untuk di Kecamatan Cibarusah menjadi wilayah terparah kekeringan sebab di daerah tersebut sudah tidak memiliki sumber air. Beberapa sumber air di Kali Cihoe dan Kali Cipamingkis yang tadinya menjadi lokasi pencarian air terakhir, ternyata airnya kini sudah berubah keruh dan semakin kering.

‎Warga, sambungnya, hanya mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah.

“Kita sudah kirim bantuan air bersih, begitu juga dari jajaran Polsek dan Polres Metro Bekasi juga ikut bantu salurkan air bersih,” imbuhnya.

Dia menambahkan, warga yang membuat sumur resapan, tidak pernah berhasil karena saat digali di dasar tanah kebanyakan batu kapur. “Warga hanya menunggu air hujan dan air kali itu. Apabila musim kemarau semakin lama, warga semakin was-was,” pungkasnya.(*)