CIKARANG PUSAT, BEKASIPEDIA.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menyiapkan aplikasi belanja online yang menjual serangkaian kebutuhan pokok. Aplikasi ini disiapkan untuk menghindari interaksi langsung saat berbelanja kebutuhan selama Ramadhan ditengah pandemi corona.
Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Andi Suhandhi mengatakan, aplikasi toko digital ini tengah dalam persiapan agar dapat digunakan sebelum memasuki bulan puasa ini. “Jadi aplikasi ini seperti pasar online gitu, tapi milik Pemkab Bekasi yang dikelola oleh kami dari Dinas Perdagangan,” katanya saat dikonfirmasi pada Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, selain menghindari interaksi langsung saat belanja. Aplikasi ini dinilai mampu meningkatkan daya beli lantaran harga yang tercantum lebih terkendali. “Tentu selain memudahkan masyarakat berbelanja tanpa harus keluar rumah ditengah situasi pandemi. Juga meningkatkan daya beli,” jelasnya.
Dia menjelaskan pasar online ini rencananya akan difokuskan di empat titik pasar yang mencakup keseluruhan wilayah Kabupaten Bekasi. Nantinya masyarakat tinggal memilih barang apa yang dibutuhkan, pesan, lalu diantar. “Pembayarannya COD (cash on delivery), barang datang ya dibayar. Nanti barangnya dikirim oleh petugas atau transpotasi online. Masyarakat tinggal di rumah saja,” jelasnya.
Andi menambahkan beberapa kebutuhan pokok kecenderungan mengalami kenaikan menjelang Ramadan ataupun nanti saat Idul Fitri. Sejumlah kebutuhan pokok yang diprediksi naik mulai dari telur, daging, cabai hingga bawang.
“Kecenderungan naiknya karena permintaan tinggi tapi ketersedian stok sama sehingga terjadi kenaikan harga. Tapi jika masih batas wajar tak masalah, jika sudah terlampau tinggi kami turun tangan seperti cabai beberapa waktu lalu,” tuturnya.
Untuk itu, kata Andi, pihaknya telah berkoordinasi dengan para pemasok kebutuhan pokok untuk memastikan ketersediaan barang. Dari hasil koordinasi itu, kebutuhan pokok selama Ramadan dipastikan aman.
“Seperti ketersediaan beras di kami mencukupi. Kabupaten Bekasi mendapatkan pasokan beras 60 persen dari Kabupaten Karawang, 20 persen lokal dari wilayah Kecamatan Sukatani dan sekitarnya dan 20 persen dari daerah Jawa. Dan semua itu sudah dipastikan aman,” terangnya. (mira)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=hSSPReTI6SI[/embedyt]