MEDAN SATRIA, BEKASIPEDIA – Sebuah puskesmas di Bekasi, Jawa Barat langsung tutup begitu ada pasien positif Virus Corona atau Covid 19 mampir ke sana. Kejadian itu tidak terduga.
Hal ini buntut dari dugaan Rumah Sakit Bella, Bekasi Timur membiarkan pasien positif virus corona berkeliaran. Rumah sakit ini diduga lalai menangani pasien positif corona berdasarkan hasil rapid test.
Ada satu pria tiba-tiba mendatangi Puskesmas Pejuang, Medan Satria membawa surat rujukan untuk menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) usai hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif Covid-19.
Pasien diketahui seorang pria berusia 50 tahun yang datang ke puskesmas diantar oleh istrinya. Warga Taman Harapan Baru (THB) itu dinyatakan reaktif pada saat hendak menjalani hemodialisa (cuci darah) di RS Bella.
Puskesmas Pejuang sendiri langsung menutup pelayanan dan melakukan proses disinfeksi. Begitu pula para tenaga medis serta pasien lain yang berada di sana juga mengisolasi diri serta akan dilakukan tes PCR pada 7 hari ke depan.
Kepala Puskesmas Pejuang, dr Hani Wijaya mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian ini pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi. “(Respons Dinkes) Mau memberi teguran pada RS Bella,” ujarnya seperti dilansir Jumat (15/5/2020).
Seorang dokter di puskesmas tersebut mengatakan bahwa hal ini diduga menyalahi prosedur penanganan pasien Covid-19 karena rumah sakit membiarkan yang bersangkutan berkeliaran di luar, bahkan tanpa memakai masker.
“Seharusnya pasien tidak disuruh datang sendiri. Bisa langsung diisolasi di rumah sakit lalu dari sana mengontak Dinkes untuk dites PCR atau langsung ke RS rujukan. Pihak Dinkes yang akan mendatangi bukan pasien yang disuruh jalan sendiri,” katanya kepada wartawan.
Sementara itu, seorang pejabat terpercaya dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bekasi juga menyayangkan tindakan yang dilakukan RS Bella karena pasien berpotensi menularkan virus ke petugas medis maupun orang lain.
“Seharusnya kalau ada kasus seperti itu prosedurnya dia bisa langsung menghubungi rumah sakit rujukan agar bisa kita jemput si pasien,” katanya. (jek)