TARUMAJAYA, BEKASIPEDIA.com – Merasa tidak diindahkan, sejumlah warga di Desa Segara Makmur siap melaksanakan gerakan aksi massal bersama Karang Taruna setempat terkait lambannya upaya penyelesaian penanganan masalah limbah diduga mengandung bahan beracun berbahaya (B3) milik PT Andalan Furnindo yang berlokasi di Kawasan Industri dan pergudangan Marunda Center.
Dikatakan Rafli, Ketua Karang Taruna Desa Segara Makmur kepada BEKASIPEDIA.com, bahwa sejak terjadinya mediasi yang difasilitasi oleh Kepala Desa Segara Makmur H. Agus Sopyan di Kantor Desa pada Selasa (18/6/2019) lalu hingga sampai saat ini tidak ada upaya penyelesaian yang disampaikan kepada pihak Karang Taruna, sementara batas waktu yang diberikan adalah Jum’at (21/6/2019) lalu.
“Itu artinya pihak PT Andalan tidak punya komitmen dan niat baik keoada masyarakat di sini. Padahal di situ sudah dituangkan dalam notulen yang kemudian ditandatangai oleh semua pihak yang hadiir,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Jumat (5/7/2019).
Sikap yang sama diperlihatkan Supriyadi, warga Desa Segara Makmur. Dia menyayangkan adanya kebungkaman dari pihak perusahan, beberapa pihak yang diharapkan datang ternyata tidak datang. “Ini ada apa? Dan itu semakin menguatkan keyakinan kami bahwa perusahan memang ingin membuangnya ke lingkungan. Info yang kami dapat mereka juga membuat kolam penampungan limbah di dalam kawasan.” katanya lagi.
Terulangnya kasus permasalahan limbah, kata dia, secara tidak langsung merupakan bentuk serangan perusahaan kepada masyarakat. Menurutnya, bahaya dari efek limbah akan dirasakan setelah beberapa tahun ke depan. “Jadi kalau kemudian masyarakat melakukan gerakan aksi, itu bukan berarti masyarakat mau membalas serangan melainkan bentuk pembelaan diri. Dan ini yang seharusnya mendapat perhatian dari aparat hukum dan pihak terkait lainnya,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Ketua Karang Taruna Kecamatan Tarumajaya, Syamsuri mengaku akan berkordinasi dengan karang taruana se- Tarumajayaa untuk mendukung gerakan aksi massa bila memang pihak PT Andalan tidak merespon keinginan masyarakat.
“Sementara ini saya belum bisa mengatakan bentuk gerakannya seperti apa, nantilah setelah kita adakan rapat antara karang taruna dengan masyarakat. Apa keinginannya, itu yang mesti kita tahu dulu, yang pasti gerakan ini akan dilakukan oleh 3 desa, yaitu Segara Makmur, Pantai Makmur dan Segara Jay,” ujarnya saat ditemui BEKASIPEDIA.com di Balai Desa Segarajaya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi BEKASIPEDIA.com. Galih, HSE PT Andalan Furnindo, belum bersedia meberikan tanggapan soal tersebut yang dikeluhkan warga setempat. Bahkan saat dikonfirmasi lewat WhatsApp juga tidak merespon. Pihak PT. Andalan beralasan adanya kekosongan manager yang berkewanangan memberikan statement secara resmi. (tahar)