Bangunan Bersejarah yang Terlupakan dan Tanpa Perhatian Pemkab Bekasi

oleh -4157 Dilihat
oleh
Gedung Juang Bekasi. (ist)

Kemudian, kata Ali Anwar, seiring berjalannya waktu setelah masa penjajahan Belanda digulingkan dengan penjajah Jepang.

Tuan tanah itu terusir, sehingga gedung itu dikuasi oleh Jepang untuk dibangun markas militer.

Kemudian ketika Belanda kembali menjajah Indonesia atau tepatnya setelah masa revolusi gedung itu dijadikan markas dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) maupun basis pejuang Bekasi. “Itu sekitar tahun 1941 ketika Belanda kembali lagi ke Indonesia setelah kalahkan Jepang. Gedung ini jadi basis pertahanan para pejuang,” ucap Ali Anwar.

Ketika Belanda kembali gencar melakukan penyerangan dan ingin menguasai Indonesia lagi khususnya Batavia, Gedung Juang itu dijadikan Pusat Komando Perjuangan dan Pertahanan RI oleh pejuang kemerdekaan yang berpusat di Tambun dan Cibarusah. “Jadi dulu kan para pejuang Bekasi berperang dalam melakukan perlawanan kepada Belanda,” kata Ali.

Hingga akhirnya pasca kemerdekaan atau setelah benar-benar pergi dari Indonesia pada sekitar tahun 1950, Gedung Juang itu dijadikan pusat pemerintahan di Kabupaten Bekasi. “Tapi itu masih kantor Bupatinya saja, dan hanya Dinas Kesehatan, PUPR , Pertanian berkantor di situ (Gedung Juang), sisanya masih di Jatinegara,” jelas Ali.

Kemudian, pada tahun 1962 kantor pemerintah pindah ke Jalan Insinyur Juanda, Bekasi Timur hingga akhirnya pada tahun 1970 pindah ke Jalan Ahmad Yani sebelum pemekaran Kota dan Kabupaten Bekasi.

“Nah ketika itu Gedung Juang hanya berfungsi sebagai kantor organisasi atau lembaga para pejuang atau veteran hingga saat ini,” kata Ali.

Kondisi bangunan Gedung Juang saat ini lebih bagus dan baik dibanding pada 20-10 tahun lalu.