BEKASIPEDIA.com – PT. Chery Sales Indonesia (CSI) resmi meluncurkan J6T di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu (8/11/2025) malam.
“Ini adalah sebuah perjalanan menuju pengalaman berkendara yang semakin matang, berkarakter, dan berteknologi tinggi. J6T hadir dengan sentuhan penyempurnaan di setiap detailnya,” Ujar Direktur Penjualan PT CSI Budi Darmawan seperti dilansir pada Minggu (9/11/2025).
Bukan face lift atau penyegaran, J6T lahir sebagai tipe atau varian terbaru dari mobil listrik berkemampuan off-road andalan Chery, yakni J6.
Meski perawakan sekilas masih mirip, J6T tak hanya berbeda pada beberapa desain eksterior maupun interiornya, namun juga memiliki dimensi yang sedikit berbeda dari saudaranya.
SUV listrik bergaya boxy ini memiliki dimensi panjang 4.433 mm, lebar 1.916 mm, dan tinggi 1.741 mm.
Sedangkan varian sebelumnya, yakni J6, memiliki panjang 4.406 mm, lebar 1.910 mm, dan tinggi 1.715 mm.
J6T juga memiliki ground clearance atau jarak terendah dari tanah 225 mm, sementara J6 di 200 mm, jika tanpa muatan.
Secara perawakan luar, beberapa detail memiliki perbedaan dengan varian J6, seperti bumper depan, foglamp, bentuk hood atau kap, hingga boks kargo yang lebih segar dan garang.
Tipe J6T juga memiliki warna khas atau signature color merah, yang mereka sebut “Red Matrix”.
“Untuk desain bumper depan dan belakang tampil lebih tegas dengan garis kokoh dan proporsi yang proporsional, ruang kabin dan interior dirancang untuk memadukan kenyamanan gaya dan kemewahan modern. Sebuah desain yang bukan hanya kuat secara visual, tapi juga mencerminkan kepercayaan diri dan jiwa petualang,” kata Budi.
Hingga saat ini, Chery masih menyimpan rapat-rapat mengenai harga varian terbaru tersebut.
Mereka baru akan mengumumkannya pada 21 November 2025 mendatang, yang kemungkinan besar pada pembukaan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.
Namun, Budi mengungkap, Chery J6T sudah dapat dipesan mulai 8 November 2025 lalu, dan tidak perlu inden.
Mobil ini juga sudah dirakit secara lokal dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40 persen. (ist/ant)
