BEKASIPEDIA.com – Minuman manis seringkali menjadi favorit anak-anak.Namun, dengan mengonsumsi minuman manis berlebihan dapat membawa risiko kesehatan bagi anak-anak.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami risiko ini agar bisa melindungi anak-anak dari masalah kesehatan di masa depan.
Berikut ini bahaya minuman manis tinggi gula untuk anak:
1. Pembusukan Gigi.
Minuman manis yang sering dikonsumsi dapat meningkatkan kadar gula dalam mulut. Bakteri di dalam mulut dapat mengubah gula menjadi asam. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi dan meningkatkan risiko karang gigi.
2. Obesitas.
Minuman manis yang berkalori tinggi, seperti soda dan jus buah manis, dapat memuat penambahan kalori dalam diet anak. Hal ini dapat menyebabkan obesitas pada anak jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
3. Menurunkan Kemampuan Belajar.
Konsumsi minuman manis yang berlebihan dapat menyebabkan anak merasa lelah dan kurang energi. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi anak.
4. Meningkatkan Risiko Diabetes.
Konsumsi minuman manis yang berkalori tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Diabetes adalah kondisi kronis yang menyebabkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh.
5. Memicu Penyakit Lever.
Konsumsi minuman manis yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada hati dan berpotensi menyebabkan penyakit lever.
6. Memicu Pembentukan Batu Ginjal.
Minuman manis yang mengandung gula tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Hal ini karena gula yang tidak tercerna dapat mengendap di ginjal dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan batu.
7. Berpotensi Menimbulkan Adiksi.
Minuman yang memiliki rasa yang manis dan menarik dapat menstimulasi reseptor rasa pada lidah. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, terutama pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan.
8. Kanker Pankreas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang berkalori tinggi dapat meningkatkan risiko kanker pankreas. Hal ini karena gula yang tidak tercerna dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel pankreas. (ist/bsc)