Berikut Kiat Suami Menjaga Kesehatan Mental Ibu di Rumah

oleh -73 Dilihat
oleh
Ilustrasi keluarga kecil yang menerapkan pola asuh responsif sehingga anak bisa tumbuh baik tidak hanya dari fisik tapi juga mentalnya. (ist)

BEKASIPEDIA.com – Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Nirmala Ika, M.Psi mengatakan suami memiliki peran penting menjaga kesehatan mental istri dalam menjalankan berbagai peran dalam rumah tangga.

“Betul sekali, suami sangat berperan (dalam menjaga mental istri) karena ini rumah tangga dibangun berdua ya, ketika kita memutuskan menikah, pasti kita berharap untuk jadi satu tim. Apapun masalah di depan harus dihadapi dan dijalani bersama,” kata Nirmala eperti dilansir pada Senin (8/9/2025).

Nirmala mengatakan terdapat beberapa cara yang dapat suami lakukan sebagai bentuk dukungan selama berada di rumah yakni dengan membagi tugas membersihkan rumah guna meringankan beban ibu.

Rumah yang selalu berantakan merupakan salah satu dari sekian masalah yang harus dihadapi bersama. Sehingga kedua belah pihak disarankan untuk selalu berdiskusi setiap ingin mengambil sebuah keputusan bahkan sejak awal pernikahan.

Dalam hal ini, suami bisa mengambil bagian menyapu atau mengepel rumah. Suami juga diharapkan dapat terlibat dalam menentukan pola pengasuhan pada anak sebagai bagian dari tanggung jawab berkeluarga.

Ia mencontohkan ibu menyusui yang tidak mendapat dukungan dari suami, cenderung sulit menghasilkan ASI bagi bayi karena adanya rasa stres. Maka dari itu, suami dapat mengambil peran dengan mengganti popok bayi atau membiarkan ibu beristirahat setelah lelah menyusui.

Seorang ayah pun bisa meringankan tugas ibu dengan bergantian menjaga anak, dengan memberi izin ibu untuk mengambil waktu jeda bagi dirinya sendiri (me time), agar emosinya dapat lebih stabil.

Menurutnya yang menekuni bidang trauma dan relasi, waktu jeda tersebut akan dimanfaatkan ibu sebagai waktu untuk menambah tenaga.

Terkadang, “me time” pun tidak harus dilakukan dengan berpergian jarak jauh atau melakukan aktivitas yang rumit, tetapi lebih kepada hal-hal yang menjadi kebutuhan ibu seperti waktu tidur.

“Menurut saya terkadang masyarakat, apalagi yang belum teredukasi, berpikir semua itu adalah tugas ibu. Mudah-mudahan ini berubah ya, anak muda harus lebih paham,” katanya.

Nirmala menekankan dalam pernikahan komunikasi menjadi prinsip yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap pasangan. Komunikasi yang terjalin harus bersifat dua arah dan setiap ruang diskusi tidak boleh bersifat instruktif.

Pastikan kedua belah pihak merasa setara agar dapat mengambil keputusan dengan baik dan saling memahami.

Ruang diskusi juga harus dipastikan mencakup dengan obrolan pengeluaran, niat untuk mengambil suatu pinjaman sampai dengan tempat tinggal dan jumlah anak yang diinginkan.

“Pastikan komunikasi ini yang setara, kita saling mendengarkan, berusaha saling memahami kenapa dia punya ide ini, kenapa dia punya ide itu, terus mau tidak kita diskusi bareng buat eksekusi apa yang akhirnya kita ambil untuk keluarga,” katanya. (ist/ant)

“Biro Jasa Bang Pede Konsultan Siap Bantu Pengurusan Dokumen BPKB, STNK, Pajak Kendaraan Anda di Jakarta & Bekasi, Hubungi WA: 0822-4974-0969”