BEKASIPEDIA| JAKARTA – Konsultan Psikiatri Geriatri dari RSKD Duren Sawit, Tiur Sihombing mengatakan ada banyak penyebab yang membuat lansia sulit merasakan tidur nyenyak beserta cara mengatasinya.
“Faktor pertama itu memang usia, itu salah satunya yang buat susah tidur bagi lansia. Tapi, tidak semua lansia susah tidur, ada juga yang gampang,” kata Tiur dalam diskusi daring di Jakarta.
Tiur mengatakan penyebab lansia sulit tidur tidak hanya berkaitan dengan usianya, tetapi juga kondisi medis tertentu.
Misalnya, penderita diabetes atau kencing manis akan sering bolak balik kamar mandi, sehingga waktu tidurnya jadi terbagi-bagi.
Penderita sesak nafas dan sebagian orang yang depresi, memiliki kecemasan atau trauma tertentu juga memiliki salah satu gejala sulit tidur.
Kelompok lain yang kemungkinan mengalami gangguan susah tidur, yakni pasien-pasien dengan penyakit skizofrenia.
Berikutnya, obat-obatan juga dapat menjadi salah satu penyebab, terutama obat yang mengandung stimulan.
Kandungan di dalamnya akan memicu orang tersebut kesulitan untuk tidur.
“Biasanya obat pereda nyeri, apalagi yang mengandung kafein itu juga enggak bisa bikin tidur,” kata psikiatri lulusan Universitas Indonesia itu.
Penyebab lainnya datang dari kondisi lingkungan. Menurutnya, lingkungan untuk tidur harus tenang tanpa adanya kebisingan. Suhu di area sekitar juga sebaiknya tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Pada lansia, gaya hidup ikut mempengaruhi tingkat kenyenyakan tidur. Kegemaran minum kopi di malam hari pada pekerjaan tertentu contohnya.
Ia menganjurkan lansia yang bekerja sebagai perawat atau penjaga keamanan untuk mengubah jam mengonsumsi kopi di siang hari.