Warga Muaragembong Bertahan di Tengah Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa

oleh -576 Dilihat
oleh
Banjir rob semakin meluas di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ist)

BEKASIPEDIA.com | KABUPATEN BEKASI – Sudah lima hari banjir merendam permukiman di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Air bercampur lumpur itu datang tanpa ampun sejak Kamis (4/12/2025), mengikuti pasang Laut Jawa dan luapan Sungai Citarum yang tak terbendung.

Di beberapa titik seperti Dusun Muara Bendera, air bahkan telah mencapai setinggi satu meter—setara pinggang orang dewasa.

Di tengah suasana yang sunyi dan berair, warga masih mencoba menjalani hari seperti biasa. Namun kini, jalan-jalan setapak yang dulu menghubungkan rumah ke mushola, sekolah, atau warung, berubah menjadi aliran air keruh tanpa batas. Sepeda motor yang dulu bersandar rapi kini hanya terlihat setengah badan, terendam hingga jok.

“Jumat masih sekitar 60 sentimeter. Sekarang sudah naik sampai satu meter,” tutur Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Ahmad Qurtubi, Minggu (7/12/2025). Nada suaranya terdengar lelah, tetapi tetap tegas.

Menurut Qurtubi, penyebab banjir yang terus meninggi bukan semata hujan. Wilayah bantaran Sungai Citarum di desa itu tidak memiliki tanggul. Setiap kali debit sungai meluap dan air laut pasang, permukiman warga seperti menerima hantaman air dari dua arah.

“Kami berharap pemerintah, terutama BWSC, membangun tanggul di sisi sungai. Karena di sini tidak ada satu pun tanggul,” ujarnya.

Kini, ratusan rumah di empat desa masuk kategori terdampak berat. Sekitar 3.200 keluarga atau 15.000 jiwa harus hidup dalam kondisi terbatas. Jalan raya tak lagi bisa dilalui kendaraan—roda dua maupun roda empat menyerah pada tingginya genangan.

Perahu menjadi moda transportasi baru. Anak sekolah, pekerja harian, hingga pedagang—semua bergantung pada perahu kayu dan sampan.

Meski kondisi sulit, mayoritas warga memilih bertahan. Ada yang memindahkan barang-barang ke rak tinggi, ada yang menumpuk kasur agar tetap bisa tidur meski beralas lembab.

“Yang penting rumah masih bisa ditempati. Kami tetap bertahan sambil menunggu bantuan dan solusi,” ujar seorang warga saat ditemui.

Hingga berita ini ditulis, air belum juga menunjukkan tanda surut. Awan gelap di langit laut utara Bekasi seolah memberi peringatan bahwa musim hujan baru saja dimulai.

Namun di tengah ketidakpastian itu, satu harapan terus digaungkan warga: tanggul. Bukan hanya untuk hari ini, tetapi sebagai perlindungan agar banjir serupa tidak lagi menjadi rutinitas tahunan. (pede)

“Dibuka Kesempatan Bergabung Menjadi Wartawan Biro Kabupaten Bekasi, Jika Berminat Silahkan WA ke 0815-1086-8686”

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.