TAMBUN SELATAN| BEKASIPEDIA.com – Kasus memilukan kembali terjadi di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Seorang bocah laki-laki berusia sekitar enam tahun ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah ruko kosong pada Senin, (6/1/2025) kemarin.
Jasad korban ditemukan terbungkus kain sarung, dengan bekas kekerasan berupa sundutan rokok dan memar di tubuhnya. Kasus ini sontak menggegerkan warga setempat.
Ketua RT setempat, Nana, mengungkapkan, bahwa kejadian ini terungkap setelah warga mencurigai tindakan orang tua korban yang terlihat membawa anak tersebut ke dalam ruko.
Warga menjadi curiga karena anak tersebut tidak ikut keluar dari ruko bersama orang tuanya.
“Setelah penasaran dan curiga kok anaknya enggak ikut keluar, pas tukang parkir lihat korban kondisinya sudah meninggal dunia,” ujar Nana.
Nana juga menambahkan bahwa korban bersama orang tuanya sering terlihat mengamen dan membersihkan kaca mobil di lampu merah.
Menurut Nana, ruko kosong tersebut sering digunakan sebagai tempat singgah sementara oleh mereka.
Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam
Kasus ini segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan, AKP Kukuh Setio Utomo, menyampaikan bahwa timnya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan warga.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, termasuk bekas sundutan rokok dan luka memar.
“Secara kasat mata, ada bekas sundutan rokok dan memar di mata sebelah kanan,” katanya.
“Kami masih mendalami dugaan pembunuhan tersebut,” ujar AKP Kukuh.
Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur untuk diautopsi.
Sementara itu, polisi masih memburu orang tua korban yang diduga melarikan diri setelah kejadian ini terungkap.
Tragedi ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia.
Masyarakat berharap polisi dapat segera mengungkap motif dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas kematian bocah malang tersebut.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan dan perlindungan anak. (ist/pede)