Soleman R Mattipanna – Jangan Takut Untuk Menjadi Pengusaha

oleh -111 Dilihat
oleh
Soleman R Matippana (Pengusaha)

KRANGGAN, bekasipedia.com – Semua orang bercita-cita ingin menjadi orang sukses tetapi terkadang bingung untuk memulai dari mana. Mungkin sosok pria ramah ini bisa menjadi jawabannya. Soleman matippana namanya melalui Perusahaaan miliknya PT Rande Buana Tekhnik sosok ini telah membuktikan kemampuan nya sebagai seorang entrepreneur sukses.

Perusahaan nya awalnya bergerak di bidang supplier lalu berkembang ke sektor kontraktor dan fabricator melalui Pt Adelguna rekayasa tekhnik industry yang juga perusahaan miliknya yang awal tahun 2019 awal ini akan mempersiapkan pabrik chemical dan construction  kerja sama dengan perusahaan India, start up nya bulan april 2018.

“Sebenarnya kunci untuk memulai usaha adalah mindset itu sendiri, bagaimana cara nya agar kita harus berhasil. Jika pola pikir kita seperti itu maka menghasilkan behavior dan etos kerja yang baik pula. Jadi sekali lagi bukan uang atau modal utama jangan salah, saya memulai usaha ini dengan hampir dikatakan modal nya nol. Bukan Uang segalanya didalam memulai bisnis, tetapi strategi yang harus baik pula,” Ucap Soleman saat di temui redaksi bekasipedia di kantornya di bilangan Cibubur kranggan, Bekasi.

Untuk memilih jenis usaha, menurutnya adalah dengan memulai apa yang disukai lebih dahulu atau hobby. Melihat peluang di sekitar misalnya, jika lokasi dekat dengan rumah sakit  menjual bunga dan buah bisa menjadi pilihan bisnis atau rumah makan. Pekerjaan dan kegiatan yang dahulu pernah dilakukan tidak ada salahnya menjadi pertimbangan untuk memulai bisnis sehingga tidak terlalu sulit startingnya. Tetapi, tegasnya harus ada persiapan dahulu sebelum memulai bisnis, jangan langsung terjun untuk menghindari kerugian. Bisnis itu juga berdaptasi ada perubahan dari yang awalnya mungkin rumah makan setelah berjalan ternyata bisa mengalami perubahan.

Saat disinggung kenapa profesi pengusaha ini masih minim dibandingakan pegawai negri atau karyawan lainnya, Soleman mengatakan itu  pertama; pengaruh culture yang selama ini terus dianut sebahagian masyarakat.

“Lihat saja jumlah peserta yang ikut ujian seleksi Pegawai negri sipil sangat besar sekali, ini indikasinya bahwa profesi ini masih diminati padahal jumlah pengusaha di suatu negara itu sangat menentukan maju tidaknya negri tersebut,” imbuhnya.

Yang kedua Tidak ada encourage dari pemerintah atau lingkungan memaksa seseorang khususnya anak muda kita menjadi pengusaha, wiraswasta. Yang ada justru memberikan dampak negative kalau seorang pengusaha jatuh, lingkungan akan mengjudge/menghakimi. Berkaca dengan ini membuat banyak orang takut untuk menjadi seorang pengusaha.

Produk hukum juga ditenggarai membuat profesi entrepreneur minim karena sebahagian menilai aturan pemerintah tidak pro terhadap pelaku bisnis. Tetapi menurut nya bagi yang ingin merintis usaha sebaiknya maju saja.

“Saya dahulu seperti itu agak apatis kenapa pemerintah tidak berpihak pada pelaku bisnis. Salah satu contoh, Perbankan diwajibkan untuk membantu UKM dalam hal pinjaman kredit tetapi harus punya agunan, ini kan lucu. Berbeda dengan Negara lain seperti Singapura, Malaysia atau India mereka sangat support dengan pengusaha. Tetapi sampai kapan kita berkutat disini, maju saja pasti ada solusi,” katanya sambil berharap pemerintah membuat produk hukum yang bisa memunculkan para pengusaha baru muncul.

Jangan takut gagal

Tidak semua mengetahui ternyata Soleman juga pernah mengalami kegagalan dalam usahanya hingga akhirnya bisa meraih kesuksesan. Jangan takut gagal, lanjutnya untuk merintis karier sebagai seorang pengusaha, kalau pun saat ini gagal bangkit lagi. Tidak perlu larut dalam kesedihan.

“Saya bahkan pernah gagal sampai punya hutang di warung Rp 50,000 tidak bisa bayar, tidak bisa membeli susu anak saya yang masih kecil karena tidak ada uang saat itu. Pernah juga merasakan pahit getirnya di-judge oleh lingkungan karena usaha saya bubar. Tetapi saya bangkit kembali dan sukses. Jangan takut untuk menjadi Pengusaha dan miliki mindset yang positif untuk memicu segala potensi yang kita miliki ,” demikian Soleman menutup perbincangan yang sangat inspiratif (*)