BEKASIPEDIA.com | KABUPATEN BEKASI – Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) “Melati” Ranting Cikarang resmi melantik jajaran pengurus baru periode 2025–2030. Acara pelantikan tersebut digelar pada Minggu (16/11/2025).
Dalam momen itu terlihat puluhan perias pengantin dari berbagai sanggar datang dengan raut bangga. Mereka hadir bukan sekadar untuk menyaksikan sebuah pelantikan, tetapi momen penting yang akan menentukan arah perkembangan profesi mereka lima tahun ke depan.
Upacara ini menjadi penegasan kembali bahwa profesi perias pengantin tak sekadar berkaitan dengan kecantikan, tetapi juga pewarisan budaya, etika kerja, serta kompetensi yang terus berkembang mengikuti zaman.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua Panitia, Devi Kikim, yang menyampaikan rasa syukur dan bangga atas terselenggaranya rangkaian kegiatan ini.
Devi menegaskan bahwa pelantikan bukan hanya seremoni, tetapi titik awal komitmen bersama untuk meningkatkan kompetensi dan mempererat solidaritas para pelaku seni rias di Cikarang.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
Tepat pukul 10.00 WIB, suara gong yang dipukul oleh Kabag Kepegawaian Kecamatan Cikarang Selatan, Dewi, menandai dimulainya babak baru. Karsiyah—yang lebih akrab dengan sebutan Bude Karyo—resmi dikukuhkan sebagai Ketua HARPI “Melati” Ranting Cikarang.
Bude Karyo naik ke atas panggung dengan kebaya krem sederhana, namun wibawanya tampak kuat. Bertahun-tahun bergelut sebagai perias adat menjadikan langkahnya mantap.
Dalam sambutannya, ia menegaskan visi kepemimpinannya:
“Perias pengantin bukan hanya memoles wajah, tetapi memuliakan identitas bangsa. Kami ingin HARPI Cikarang menjadi rumah peningkatan kompetensi, pusat sertifikasi, dan wadah kolaborasi industri agar para perias naik kelas.”
Ketua DPC HARPI Kabupaten Bekasi, Retno Rayung Wulan, S.E, memberikan pesan yang tak kalah penting. Dengan suara lantang ia menekankan bahwa rias pengantin adat bukan sekadar layanan komersial.
“Ini warisan tak benda bangsa. Masyarakat harus paham bahwa setiap paes, siger, atau konde memiliki filosofi. Tugas HARPI adalah menjaganya tetap hidup—di panggung budaya, di media, hingga ruang digital.”
Berikut liputan videonya yang berhasil diabadikan dan dipublikasikan di YouTube Channel BEKASIPEDIA TV. (pede)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.





