BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Sebanyak 10 walikota dari Nepal belajar sistem pengelolaan sanitasi yang ada di Kota Bekasi. Mereka diterima Rahmat Effendi Walikota Bekasi, di pendopo, Kamis (8/8/2019) kemarin.
Para walikota ini belajar mengenai sistem Pengelolaan air limbah domestik (PALD) terutama dengan perkembangan sistem sanitasi yang berada di UPTD PALD di Pangkalan II, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang. Di tempat ini sistemnya akan diterapkan di sejumlah kota di negara Nepal, “Para tamu berasal dari beberapa kepala daerah di Nepal ingin melihat Pengelolaan limbah,” ujar Sayekti, Humas Pemkot Bekasi, seperti dilansir Jumat (9/8/2019).
Dalam penerimaannya Rahmat Effendi, mengatakan di Kota Bekasi yang dihuni 2.7 juta jiwa dengan luas wilayah 210 ribu kilometer persegi saat ini sedang dibangun menjadi kota Metropolis yang terfokus kepada pembangunan infrastruktur sanitasi yang saling berhubungan salah satunya adalah PALD.
“Kota Bekasi telah memiliki unit Pengelolaan Air Limbah Domestik dengan beban mencapai hingga 10 ribu ton per harinya, sampah tersebut sebagian besar berasal dari ibu Kota,” ujarnya.
Sebelum datang ke Kota Bekasi, para Walikota dari Nepal mengunjungi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik PD PAL Jaya di Jalan Outer Ring Road, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu, (7/8/2019) dan mereka melihat pengelolaan sanitasi di Kota Bekasi.
Menurutnya, di IPLT Duri Kosambi terdapat tata kelola pengelolaan limbah yang komprehensif, baik secara konvensional, mekanikal, dan andrich, “Lengkap, semua bisa dipelajari di sini tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan dan metode yang pas untuk diimplementasikan di Nepal. Termasuk, pembuatan Bio Pal hingga briket,” ungkap walikota setelah mendapat penjelasan dari satu delegasi.
Sementara Walikota Dhulikhel yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Kota Nepal, Ashok Byanju Shrestha menuturkan, tata kelola limbah yang dilakukan sudah sangat baik dan bisa menjadi contoh untuk diimplementasikan di Nepal.