BEKASI SELATAN, bekasipedia.com – Tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sungai. Tetapi sayangnya, sebagian besar sungai tersebut selama ini tidak dikelola secara secara profesional oleh pemerintah dalam hal sebagai inland waterland.
Padahal di negara yang sudah maju seperti di Belanda mereka berinvestasi cukup besar untuk membangun dan memelihara jaringan waterway mereka.
Pemerintah disana bahkan membangun kanal-kanal buatan atau bahkan sampai membangun locks (pintu air) untuk memastikan waterway tersebut dapat dilayari sepanjang tahun.
Beruntung pemerintah kita menyadari ini dan kabar baiknya Bekasi akan memiliki Inland Waterway yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2021 mendatang.
Pembangunan terminal Kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL) nantinya akan dibangun oleh Kementerian Perhubungan, pembangunan dan pengembangan kanal CBL dilakukan oleh Pemprov dan Kementerian PUPR, dan peninggian jembatan CBL dilakukan Kementerian PUPR.
Diharapkan dengan pembangunan ini dapat mengoptimalkan potensi jalur kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik.
Banyak keuntungan yang akan didapatkan dengan pembangunan Waterway ini nantinya salah satunya, ketergantungan Pelabuhan Tanjung Priok terhadap truk yang sangat tinggi selama ini, dengan memanfaatkan kanal CBL, maka bisa menjadi alternatif moda transportasi baru dari Pelabuhan Tanjung Priok ke daerah industri dan sebaliknya.
Kedepannya, sudah dipastikan kongesti (penimbunan) truk kontainer di Jakarta bisa berkurang. Akhirnya menurunkan biaya logistik.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, nantinya berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) sesuai dengan terbitnya Keputusan Menteri (KM) 65/2019.
Pembangunan ini sudah mengantongi Izin prinsip pengusahaan sumber daya alam dalam rangka proses konstruksi proyek tersebut sudah diterbitkan. Mulai dari rekomtek dermaga, rekomtek peninggian jembatan CBL, sampai dengan ijin pengusahaan sumber daya alam dermaga dan jembatan.
Memang beberapa hal yang masih dalam proses, seperti rekomtek pengerukan, utilitas pipa gas dan pipa minyak, saluran irigasi, sampai dengan konfirmasi batas lahan barang milik negara (BMN) milik BBWS Citarum/Cilicis.
Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 3,4 triliun, dan proses konstruksi diharapkan bisa dilakukan tahun ini. Pada 2021 mendatang, proyek ini diharapkan dapat beroperasi penuh (*)