BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA – Kasus kematian yang disebabkan virus corona atau Covid-19 di Kota Bekasi kembali mengalami peningkatan. Diketahui, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan merupakan rujukan makam khusus pasien Covid-19.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPU Disperkimtan Kota Bekasi, Yayan Sopian mengaku tukang gali pemakaman di TPU Padurenan sudah kewalahan menangani penambahan jenazah yang meningkat setiap harinya.
Yayan mengatakan, banyaknya jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol Covid-19 saat ini sama dengan awal munculnya Covid-19 di Kota Bekasi.
“Bukan mulai kewalahan, tetapi memang kewalahan. Ini sudah kaya awal Covid-19 lagi kondisinya,” kata Yayan, seperti ditukil Senin (14/9/2020).
Yayan menerangkan, sebanyak empat hingga enam jenazah per harinya yang dibawa ke TPU Padurenan. Padahal, pada Mei lalu jumlah jenazah yang dimakamkan sempat stabil.
“Ketika Mei sudah mulai satu jenazah, satu jenazah yang dibawa ke makam. Nah sekarang jadi banyak lagi, setiap malam ada saja rumah sakit yang telepon kirim jenazah untuk dimakamkan. Ada tiga, empat jenazah lah yang dimakamkan,” ucap Yayan.
Untuk mengatasi hal itu, Yayan menyampaikan kini ada penambahan personel yang bertugas untuk menggali makam. Sebelumnya ada 9 tukang gali makam yang ditugaskan di TPU Padurenan. Kini, bertambah menjadi 21 tukang gali.
“Ada sebanyak 21 tukang gali, lalu 4 orang diseprotkan disinfektan. Jadi ada penambahan ini diambil dari TPU Bekasi, jaga-jaga ada yang dimakamkan,” kata Yayan.
Yayan menjelaskan, meski ada penambahan jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU Padurenan, dia memastikan lahan tersebut masih cukup menampung jenazah. Diketahui, TPU Padurenan memiliki lahan seluas 12 hektar.
“Masih cukup, lahannya masih banyak. Karena untuk jenazah Covid-19, kami siapkan untuk menampung 200an. Kalau yang protokol Covid-19 memang tak bisa diprediksi, tetapi yakin masih cukuplah,” tandasnya. (rus)