MEDAN SATRIA, BEKASIPEDIA.com – Dodol China atau akrab disebut kue keranjang menjadi salah satu kudapan wajib tiap perayaan Tahun Baru China alias Imlek. Meski banyak dijual di toko, tapi tak sedikit yang memilih membuatnya sendiri loh.
Seperti yang dilakukan Anna, warga Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ibu dua anak ini mengaku rutin membuat kue keranjang sendiri jelang imlek setiap tahun. Menurutnya, cara tersebut lebih hemat dan bisa dibagikan pada tetangga-nya.
“Kalau bikin sendiri cost-nya lebih sedikit, tapi jadinya lebih banyak dibanding kalau beli,” katanya saat ditemui di kediamannya Rabu (22/1/2020).
Wanita keturunan Tionghoa ini bilang kalau cara membuat dodol China tidak sulit. Bahan-bahan yang dibutuhkan hanya gula merah, gula pasir, santan, garam, dan tepung beras putih. “Bikinnya gampang tinggal diaduk-aduk doang sampai kental terus masukin cetakan,” ujarnya.
Hal serupa juga dilakoni Vence, warga Wisma Asri keturunan Tionghoa yang juga mengaku selalu membuat sendiri dodol China setiap perayaan Imlek datang. Selain untuk dikonsumsi sendiri, ibu dua anak itu pun menjadikan kue keranjang buatannya penghasilan tambahan.
“Awalnya dibagi-bagiin sama tetangga, tapi terus ada yang request supaya dijualin aja,” katanya.
Vence mengungkapkan, modal membuat satu loyang dodol China cukup murah, yakni tidak sampai Rp100 ribu. Namun, keuntungan yang diperoleh cukup lumayan dimana untuk setiap buah dodol dia mengambil keuntungan Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu.
Meski demikian, Vence tak ingin menseriusi usaha dodol China karena hanya dilakukan menjelang Imlek dan khawatir permintaan pasarnya tidak terlalu banyak. “Filosofi kue keranjang kan sebenarnya supaya menjaga silaturahmi dan kekerabatan biar semakin lengket, semakin baik. Jadi, jualan cuma buat iseng-iseng,” ujarnya. (*)