Jejak Seni dari Bekasi Mengalun di Lombok: Kolaborasi Budaya di Pesta Seni NTB 2025

oleh -138 Dilihat
oleh
Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi membawa sejumlah sanggar tari ke ajang panggung Taman Budaya NTB pada 28–30 November 2025. (ist/bp)

BEKASIPEDIA.com | KABUPATEN BEKASI – Lombok tidak hanya memanjakan mata dengan alamnya. Pada 28–30 November 2025, panggung Taman Budaya NTB berubah menjadi ruang pertemuan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Di antara denting gamelan, dentuman gendang, dan sorakan penonton, hadir delegasi Kabupaten Bekasi yang dengan bangga membawa identitas seni daerahnya.

Diwakili oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi, rombongan ini tampil bukan sekadar peserta. Mereka hadir sebagai duta budaya—membawa pesan bahwa kesenian tradisi harus terus hidup, dipertunjukkan, dan dikenali lintas batas daerah.

Sejak hari pertama acara, sambutan hangat terlihat jelas. Para pelaku seni, penonton, hingga penggiat kebudayaan menyambut kehadiran Kabupaten Bekasi sebagai bagian dari rangkaian pertunjukan yang memperkaya ragam seni Nusantara.

Pada sesi pembukaan, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpora Kabupaten Bekasi, Roro Rizpika, SE., MM., tampil bersama Kabid Kebudayaan Provinsi NTB, Abdurrahim, S.Pd, M.H., untuk membuka agenda pagelaran seni secara resmi. Turut mendampingi, Kabid PDS Kepemudaan H. Tarmidzi, S.Kom., M.E., dan Kasi Penyelenggaraan Seni dan Budaya I Nyoman Gde Adimusti TBL., S.Sn.

“Acara seperti ini bukan hanya tentang tampil, tetapi tentang bertukar gagasan, belajar, dan memperkuat jaringan budaya,” ujar Roro di sela kegiatan.

Dari panggung utama, Kabupaten Bekasi memperkenalkan salah satu warisan budayanya: Budaya Betawi, yang dalam perkembangan sejarahnya turut tumbuh dan hidup di wilayah Bekasi. Penampilan seni ini menjadi magnet tersendiri.

Tiga tarian tradisi dibawakan dengan gemulai oleh para penari Sanggar Margasari Kacrit Putra, binaan Disbudpora.

Tari Sekar Mayang yang lembut, Tari Topeng Tunggal yang sarat ekspresi, serta Tari Binar Kemuning yang energik—membuat penonton larut dan tak jarang memberi tepuk tangan panjang.

Bagi sebagian penonton, pertunjukan tersebut menjadi pengalaman pertama melihat seni tradisi Bekasi. Bagi penari—itu adalah momen pengabdian.

Kepala Disbudpora Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha, memberikan pandangan yang lebih besar mengenai makna keikutsertaan dalam ajang ini.

“Kami ingin agar seni dan budaya Kabupaten Bekasi tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga tampil di ruang nasional sebagai bagian dari identitas bangsa.”

Melalui partisipasi ini, Kabupaten Bekasi berharap ruang kerja sama dan promosi budaya semakin terbuka, sekaligus menjadi pengingat bahwa di balik kemajuan kota dan peradaban modern, ada nilai kearifan lokal yang tetap harus dijaga.

Karena seni bukan hanya pertunjukan—ia adalah identitas, jembatan, sekaligus ingatan kolektif bangsa. (pede)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.