Jakarta Masih PSBB, Pengunjung Pilih ke Mal Bekasi & Tangerang

oleh -145 Dilihat
oleh
Ilustrasi suasana dalam mal. (ist)

BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA – PSBB Jakarta yang diperketat kembali sejak 14 September lalu menyebabkan restoran-restoran di mal harus menutup kembali layanan makan di tempat atau dine-in.

Hal ini pun berimbas langsung pada tingkat kunjungan mal-mal DKI, yang kini hanya di bawah 20 persen.

Akibatnya warga Jakarta memilih untuk mengunjungi mal-mal di luar kawasan Jakarta, seperti Bekasi dan Tangerang.

Hal itu diungkapkan Consumer Behaviour Expert & Executive Director Retail Service Nielsen Indonesia, Yongky Susilo membeberkan, ada rasa iri dari pengusaha mal di DKI Jakarta terhadap pengusaha mal di luar Jakarta.

“Lotte Avenue melaporkan bahwa saat ini Jakarta lagi diketatkan, pembelanja dan juga yang ingin makan di luar pada lari ke pinggir, mungkin Tangerang atau Bekasi. Nah ini kan nggak fair di sana katanya, untuk pebisnis di Jakarta. Ini laporan Lotte Shopping Avenue,” kata Yongky dalam webinar bertajuk Dalam Keterpurukan Penyewa dan Pusat Perbelanjaan Menghadapi Resesi Ekonomi, yang dilansir Selasa (29/9/2020).

Merespons itu, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengakui memang pada hari Minggu (28/9/2020) kemarin terjadi lonjakan pengunjung di mal-mal terdekat dari Jakarta.

“Kemarin hari Minggu, itu daerah Tangerang dan Bekasi ramai sekali. Jadi memang ada limpahan dari Jakarta,” tutur Budi.

Namun, menurutnya para pengusaha mal di kawasan luar DKI itu sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan baik, sehingga sah-sah saja jika mal-mal itu didatangi pengunjung dari Jakarta.

“Tetapi intinya yang sudah melakukan protokol kesehatan harus diberikan privilege atau kesempatan untuk tetap bisa berusaha, tetapi yang belum harus bisa diperbaiki. Nah itu jangan semua dipukul rata. Itu yang paling penting harus disuarakan. Karena kita sudah investasi, jangan sampai sudah betul, sudah ketat masih harus ditutup juga,” papar Budi.

Meski begitu, pihaknya dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) berupaya menyuarakan berbagai stimulus terutama untuk pengusaha mal di Jakarta, agar beban yang ditanggung saat ini bisa lebih diringankan, salah satunya pembebasan pajak reklame, parkir, dan sebagainya.

Selain itu, pihaknya juga sedang mengajukan bantuan subsidi gaji pegawai mal yang merupakan beban terberat yang harus ditanggung para pengusaha di tengah pandemi.

“Memang bantuan langsung ke pengusaha yang kami ajukan, kami juga minta karyawan disubsidi karena karyawan kami ini sangat banyak dan kalau sampai terjadi PHK juga susah perusahannya. Jadi BLT diharapkan bisa masuk ke perusahaan melalui subsidi untuk SDM kami yang jaga toko setiap hari. Dan termasuk yang pajak-pajak tadi,” pungkas Budi. (dra)