Seremoni yang Menghidupkan Nusantara
Pelantikan itu bukan hanya acara formal. Di sela-selanya, para tamu disajikan rangkaian pertunjukan yang menggambarkan betapa kayanya tradisi rias pengantin Indonesia.

Parade Pengantin Nusantara 2025 menampilkan busana adat berbagai daerah. Setiap langkah model seperti membawa kisah nenek moyang.
Runway Batik Bekasi karya Arsita Craft memperlihatkan bagaimana batik lokal bisa tampil anggun dalam sentuhan modern.
Workshop Make Up dan Hair Do oleh Bella dan Arya menunjukkan sisi profesional industri tata rias yang semakin dinamis dan teknis.
Mereka yang hadir tak hanya menikmati pertunjukan, tetapi juga menyaksikan bagaimana seni rias terus berkembang mengikuti perubahan tren tanpa meninggalkan akar budaya.
Program HARPI ‘Melati’ Cikarang2025–2030
Dengan pengurus baru, HARPI ‘Melati’ Cikarang sudah menyiapkan agenda besar lima tahun ke depan.
Program-program itu mencakup:
– Sertifikasi kompetensi BNSP untuk perias pengantin.
– Pengembangan kurikulum pelatihan.
– Penguatan identitas Rias Pengantin Adat Bekasi.
– Festival Rias & Batik Cikarang.
– Inkubasi UMKM rias dan busana pengantin.
Fokus utama mereka jelas: meningkatkan kualitas anggota, memperluas jejaring, dan memastikan profesi perias pengantin tetap relevan dalam industri kecantikan modern.
Kehadiran Para Tokoh dan Kolaborasi Multi-Sektor
Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, mulai dari perangkat kecamatan, pengurus DPC HARPI, seniman sanggar, pelaku UMKM Batik, hingga komunitas perias muda.
Dukungan sponsor dari Meccasuci Travel, Auto 2000, dan Pollux Mall Cikarang menunjukkan bahwa industri rias pengantin kini tak bisa dipisahkan dari sektor bisnis, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Menatap Masa Depan Seni Rias Cikarang
Di akhir acara, suasana haru menyelimuti panggung. Para perias berfoto, dan berbagi cerita tentang harapan mereka. Bagi banyak dari mereka, pelantikan ini bukan hanya pergantian kepengurusan, melainkan simbol bahwa profesi perias pengantin di Cikarang semakin dihargai dan diakui.
Cikarang—yang selama ini lekat dengan citra kawasan industri—hari itu berubah menjadi ruang budaya. Di bawah cahaya lampu mall, identitas Nusantara berdiri tegak melalui rias pengantin, karya tangan, dan tekad para perias yang ingin terus belajar, berkarya, dan melestarikan tradisi.
HARPI “Melati” Cikarang kini bersiap melangkah ke babak baru, membawa misi: menjaga budaya, menguatkan kompetensi, dan menempatkan perias pengantin sebagai garda terdepan diplomasi budaya Indonesia. (pede)









