BEKASIPEDIA| KABUPATEN BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan, salah satu penyebab banjir yang melanda kawasan permukiman di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (8/7/2025) kemarin.
Dalam kunjungannya ke lokasi terdampak banjir di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Dedi menyebut bahwa banjir tersebut bukan murni disebabkan oleh faktor alam, melainkan akibat kelalaian teknis dalam proyek pembangunan turap atau polder pengendali air.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Rabu (9/7/2025), Dedi tampak melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek yang tengah dikerjakan di kawasan Perumahan Gede Satu Permai tahap 3.
Dengan didampingi warga setempat, Dedi meninjau kondisi turap yang jebol di tepi aliran sungai.
“Ternyata banjir di sini bukan karena luapan air sungai (alami), tetapi luapan air sungainya karena disengaja, yaitu karena lagi bikin turap pengatur air dari perumahan-perumahan ke sungai, benteng sungainya dijebol,” ungkap Dedi, dikutip dari akun Instagram @dedimulyadi71, Rabu (9/7/2025).
Dedi menilai jebolnya tanggul sebelum pekerjaan selesai dilakukan menjadi faktor utama meluapnya air ke kawasan pemukiman.
Hal ini, menurutnya, merupakan bentuk keteledoran dari pelaksana proyek yang dianggap tidak memiliki kapasitas teknis memadai dalam mengelola pekerjaan pengendalian air.
“Pekerjaan belum selesai benteng sungainya dijebol, akhirnya air dari sungai pindah ke sini (ke permukiman),” kata Dedi.
“Jadi ini banjir yang disengaja. Karena kontraktor pelaksana teknisnya, pekerjaan pembuatan polder (turap) ini kayanya gak ahli deh nanganin yang beginan. Perhitungannya gak tepat, bisa jadi dia hitungannya gak ada hujan. Ini tidak sesuai SOP,” imbuhnya.